Menurut saya sih lumrah saja
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif menilai lumrah fakta bahwa mayoritas pembeli tiket Formula E adalah warga negara asing (WNA) terutama kelas VIP.
"Menurut saya sih lumrah saja, karena itu kebanyakan kelompok-kelompok hobi dan dia biasa nonton, jadinya yang pesan itu ludes yang VIP," kata Syarif saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Di sisi lain, kata politisi Gerindra tersebut, minat warga lokal bisa dikatakan lebih rendah karena balapan Formula E ini tergolong baru bagi masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang merupakan penggemar otomotif.
"Otomotif itu banyak kok penggemarnya, apalagi di dalam negeri, Formula E itu baru, sehingga tidak segelegar F1 atau moto GP gitu ya," ucapnya.
Selain itu, kata Wakil Ketua DPD Gerindra tersebut, promosi yang kurang juga menjadi penyebab lainnya, karena tidak adanya acara sebelum agenda (pre event).
Baca juga: DKI gandeng 100 UMKM jual produk di Formula E
"Saya mengatakan iya masih kurang (promosinya), karena kita pernah tahu di awal-awal itu, ada pra 'event', tapi sampai sekarang belum ada kan," katanya.
Meski demikian, Syarif mengatakan bahwa penjualan tiket ini waktunya sudah sesuai dan telah memenuhi janji yakni tiket tidak akan diluncurkan jika infrastruktur sirkuit tidak 100 persen selesai.
"Kan pernyataan janji itu terpenuhi, ternyata setelah beres semua (dijual tiketnya), ya kan kecuali 'paddock' sama tribun baru berani jual tiket," ucapnya.
Syarif sendiri mengaku dia akan menonton langsung ajang balap mobil listrik itu pada 4 Juni 2022 dengan mengajak keluarganya dengan memilih area 'grandstand' seharga Rp750 ribu.
Tiket untuk menonton Formula E sendiri dibanderol mulai dari Rp250 ribu sampai Rp10 juta.
Baca juga: Anggota DPRD DKI tertarik tonton Formula E Jakarta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022