Jakarta (ANTARA News) - Setelah naik tajam pada akhir pekan lalu, sebagian besar saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin melemah, namun aksi beli terhadap sejumlah saham unggulan membuat indeks harga saham gabungan naik tipis.
IHSG BEI ditutup naik tipis 1,93 poin atau 0,05 persen ke posisi 3.770,29, sementara indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) tercatat menguat 1,73 poin (0,26 persen) ke posisi 665,03 poin.
"IHSG bergerak menguat meski tipis, pergerakkan IHSG anomali terhadap bursa regional yang mayoritas negatif. Peringkat Indonesia yang naik di kategori investment grade menjadi salah satu faktor pendorong," ujar analis saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin.
Indeks BEI masih mempunyai potensi menguat, seiring harga saham yang masih dalam kondisi wajar, meski kuatnya sentimen negatif eksternal menahan laju indeks BEI.
"Saham lapis kedua dan ketiga mempunyai potensi penguatan, sementara saham unggulan hanya beberapa saham saja yang harganya sudah tinggi, sehingga kedepan IHSG mempunyai peluang untuk terus menguat. Namun, sentimen eksternal dapat menahan indeks BEI menguat," kata dia.
Saham yang menguat hari ini diantaranya saham Unilever (UNVR) yang naik Rp1.000 ke Rp18.300, Astra Internasional (ASII) naik Rp1.000 ke Rp72.150, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp500 ke Rp62.200.
Sementara saham yang harganya melemah antara lain Indocement Tunggal Prakasa (INTP) turun Rp350 ke Rp16.150, Mayora (MYOR) turun Rp300 ke Rp13.300, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp200 ke Rp5.100.
Frekuensi perdagangan di BEI tercatat mencapai 100.764 kali dengan volume 3,473 miliar lembar saham berpindah tangan dengan nilai Rp2,503 triliun. Sebanyak 95 saham menguat, 133 saham melemah, dan 98 saham tidak bergerak harganya.
Sementara bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 215,18 poin (1,18 persen) ke level 18.070,21, indeks Nikkei-225 turun 105,60 poin (1,26 persen) ke level 8.296,12, dan indeks Strait Times melemah 41,13 poin (1,55 persen) ke level 2.618,09.
(KR-ZMF/A027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011