Jakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa sosok almarhum Fahmi Idris begitu sangat mencintai Indonesia.
"Selama saya bertugas di Jakarta, interaksi dengan beliau adalah interaksi yang penuh dengan pesan. Beliau berbicara tentang masa depan," kata Anies di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu.
Anies menegaskan, Fahmi Idris selama hidupnya telah menghibahkan pikiran, tenaga dan hartanya untuk kemajuan umat dan bangsa Indonesia.
Baca juga: Sejumlah tokoh politik melayat ke rumah duka Fahmi Idris
"Indonesia mencatat Fahmi berjuang untuk menghadirkan kemajuan perubahan," ungkapnya.
Kata Anies, Fahmi merupakan pemuda pemberani di zamannya, aktivis yang dapat berjalan dengan profesi sebagai pengusaha, menteri dengan jiwa aktivis yang mencintai Indonesia hingga ketua laskar Arif Rahman Hakim.
Atas nama warga DKI Jakarta, Anies mendoakan almarhum Fahmi Idris agar diampuni segala dosa-dosanya dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Anies juga berharap keluarga yang ditinggalkan agar terus menjaga nama baik almarhum, agar menjadi amal dan pahala.
Almarhum Fahmi Idris dimakamkan di Flat 048 blok A1 Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu.
Sebelum dibawa ke TPU Tanah Kusir, jenazah Fahmi Idris disemayamkan di rumah duka di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh politik hadir di rumah duka yakni Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel.
Profesor Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB. Almarhum merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Ke-20 era Presiden BJ Habibie. Selanjutnya Menteri Perindustrian Indonesia Ke-22 pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Fahmi Idris Menteri era Susilo Bambang Yudhoyono meninggal dunia
Baca juga: Zulkifli Hasan: Fahmi Idris tokoh perjuangan
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022