Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan Fahmi Idris merupakan sosok yang peduli kepada generasi muda.
"Kami lihat sosok yang sangat peduli dengan kalangan anak muda. Bahkan ketika beliau purnabakti jadi pejabat negara, pernah datang ke kami yang sedang bertugas di kepolisian," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia mengingat kenangan bersama Fahmi Idris kurun waktu tahun 2000. Kala itu beberapa kali berjumpa dengan Fahmi sebagai menteri.
Baca juga: Sejumlah tokoh politik melayat ke rumah duka Fahmi Idris
Dalam beberapa pertemuan selanjutnya dengan Fahmi, ia mengatakan sejumlah persoalan di daerah yang menjadi topik pembahasan.
"Beliau peduli dengan berbagai persoalan di daerah yang beliau terima, diinformasikan, dan dikomunikasikan dengan saya," jelasnya.
Boy mengatakan masukan dari almarhum kemudian ditindaklanjuti ke instansi dan lembaga terkait. Masukan itu di antaranya terkait penyelesaian masalah sosial dan beberapa konflik di daerah.
Baca juga: Fahmi Idris dalam kenangan
Ia menegaskan sebagai generasi muda Minangkabau yang berbeda jauh dari segi usia, dirinya sangat merasakan kehilangan sosok tokoh nasional itu.
"Mewakili masyarakat Minangkabau, kami sampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya dan kita berdoa semoga Allah SWT memberi yang terbaik untuk almarhum. Diampuni segala dosa dan tentu keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Boy.
Baca juga: Airlangga: Fahmi Idris sosok aktivis dan pekerja keras
Menteri Perindustrian Indonesia Ke-22 pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Prof. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo meninggal dunia.
Prof. Fahmi Idris yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Ke-20 era Presiden BJ Habibie tersebut, wafat sekitar pukul 10.00 WIB di ICU Rumah Sakit Medistra Jakarta. Jenazah disemayamkan di rumah duka Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan. Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Pewarta: Fauzi dan Laily Rahmawati
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022