Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas memperkirakan cadangan minyak di Indonesia per 1 Januari 2012 turun menjadi 3,925 miliar barel dibandingkan per 1 Januari 2011 sebesar 4,039 miliar barel.
Deputi Operasi BP Migas Rudi Rubiandini dalam siaran pers di Jakarta, Minggu mengatakan, cadangan gas per 1 Januari 2012 juga turun menjadi 104,5 triliun kaki kubik dibandingkan 2011 sebesar 104,7 triliun kaki kubik.
"Tambahan cadangan yang ditemukan pada 2011 lebih kecil dibanding produksinya," katanya.
Tahun 2011, tambahan cadangan hanya 215,5 juta barel minyak dan 2,86 triliun kubik kaki gas.
Padahal, lanjutnya, produksinya mencapai 329,9 miliar barel minyak dan 3,08 triliun kaki kubik gas.
"Dengan kondisi ini, peningkatan eksplorasi mutlak dilakukan," katanya.
Untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja produksi, menurut dia, pihaknya akan mendorong kontraktor kontrak kerja sama memprioritaskan program eksplorasi di lahan tidur.
"Kami akan tinjau potensi eksplorasi di lahan tidur di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, agar kegiatan eksplorasi area marginal dan perintis lebih menarik, BP Migas berencana mengajukan rumusan kriteria insentif.
Sedangkan untuk peningkatan eksplorasi di wilayah kerja eksplorasi, akan didorong pelaksanaan komitmen pasti.
Dalam pemilihan pemenang wilayah kerja, lanjutnya, perlu dilakukan "screening test" yang lebih ketat untuk mendapatkan kontraktor yang mampu secara finansial, teknis, dan sumber daya manusia.
"BP Migas menerapkan `reward and punishment` kepada kontraktor eksplorasi dalam pelaksanaan komitmen kontrak. Peringatan tegas bagi yang berkinerja buruk," kata Rudi.
(TZ.K007/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011