Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung (profit taking) terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 4,759 poin ke level 1.230,66, setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 1.235,42. "Selain aksi profit taking terhadap saham yang telah memiliki harga cukup tinggi, indeks juga dipengaruhi antisipasi pasar terhadap pengumuman angka inflasi periode Februari 2006," kata analis dari PT Sinar Mas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA. Melemahnya saham-saham unggulan juga menyebabkan indeks 45 saham terlikuid (LQ-45) juga terkoreksi 1,012 poin menjadi 270,424, sementara Jakarta Islamic Index (JII) melemah tipis 0,440 menjadi 218,261. Menurut Alfiansyah, sejumlah saham blue chip yang tertekan oleh aksi ambil untung antara lain, Semen Gresik yang tergerus Rp150 menjadi Rp23.250, Inco turun Rp300 menjadi Rp15.600, dan saham Gudang Garam turun Rp200 menjadi Rp11.000. Saham unggulan lain yang juga melemah adalah Aneka Tambang yang turun Rp50 menjadi Rp4.025, Telkom turun ke posisi Rp6.200. Ditengah aksi ambil untung, aksi beli selektif mendorong sejumlah saham menguat diantaranya BCA yang naik Rp50 menjadi Rp3.600, Indosat naik Rp100 menjadi Rp5.250, dan Astra Internasional naik Rp100 menjadi Rp9.800 per saham. Menurut Alfiansyah, pengumuman lembaga pemeringkat efek Moodys`s yang akan meningkatkan rating perbankan nasional, mampu mendorong saham perbankan meski pada tahap selektif. "Pelaku pasar, di satu sisi melakukan profit taking, di sisi lain juga cenderung wait and see terhadap pengumuman inflasi yang diperkirakan secara historis pada Februari tidak terlalu tinggi," ujar Alfiansyah. Total volume transaksi pada hari ini tercatat 1,366 miliar lembar, atau senilai Rp976,82 miliar.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006