Banda Aceh (ANTARA News) - Dua dari 65 anak Public United Not Kingdom (PUNK) yang sedang menjalani pembinaan mental dan rohani di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, melarikan diri namun berhasil ditangkap kembali di pusat kota Banda Aceh.
"Dua anak PUNK yang sedang dibina itu melarikan diri dari SPN Seulawah sejak Sabtu (17/12) pada saat pergantian pemateri dan tadi malam mereka tertangkap kembali secara terpisah," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Armensyah Thay di Banda Aceh, Minggu.
Dua anak PUNK yang melarikan diri itu yakni Syaukani (20) asal kota Lhokseumawe dan Saiful Fadli (17) warga Seutui Kota Banda Aceh.
Armensyah Thay mengatakan Syaukani ditangkap sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar Masjid Raya Baiturrahman dan Saiful pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB saat berada di sebuah warung di kawasan Setui.
"Keduanya sudah dijemput oleh pembina dari SPN Seulawah," katanya.
Menurut Armensyah, kedua anak PUNK itu melarikan diri SPN Seulawah yang berjarak sekitar 60 kilometer lebih dari kota Banda Aceh karena teringat dengan orang tuanya.
Sebanyak 65 anak PUNK dari berbagai daerah seperti Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Tamiang, Aceh Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Palembang, Jambi, Batam, Pekanbaru, Jakarta dan Jawa Barat yang terjaring razia penertiban tim gabungan dari Polresta dan Pemerintah Kota Banda Aceh saat menggelar konser musik di Taman Budaya pada Sabtu (10/12).
Selanjutnya sejak Selasa (13/12) mereka dibawa ke SPN Seulawah untuk mendapatkan pembinaan mental dan rohani selama 10 hari dan selanjutnya akan dikembalikan ke daerah asalnya.
(KR-IRW)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011