"Siang ini helikopter kami berangkatkan dari Surabaya untuk membantu proses pencarian, terutama di sepanjang jalur yang searah arus laut mulai dari titik tenggelamnya kapal ke timur," kata Kepala Kantor SAR III Surabaya, Sutrisno saat tiba di Trenggalek, Minggu.
Ia mengisyaratkan, pencarian akan difokuskan ke seluruh perairan di Jawa Timur hingga Bali. Indikasi tersebut dikuatkan dengan pernyataan Sutrisno yang menyebut dikerahkannya kapal bantuan dari tim Basarnas yang ada di Bali untuk melakukan penyisiran dari arah Timur menuju Barat.
Pencarian posisi korban melalui jalur udara dengan demikian tidak hanya dilakukan tim dari SAR Surabaya, tetapi juga dilakukan oleh jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Menurut keterangan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Edy Sumantri saat melakukan pemantauan ke Pelabuhan Prigi, Minggu pagi, pihaknya saat ini masih berupaya melakukan koordinasi dengan pihak Basarnas untuk mengetahui titik lokasi tenggelam, sekaligus estimasi pergeseran posisi para korban setelah terseret arus laut.
"Tadi pagi helikopter kami memang sudah dikerahkan ke sekitar Perairan Prigi untuk pencarian korban, tapi sejauh ini hasilnya masih nihil karena titik ordinat tenggelamnya kapal belum tahu persis," ujarnya.
Insiden kapal tenggelam yang memuat sekitar 250 orang imigran gelap dari Afganistan, Turki, Iran, dan Arab Saudi diperkirakan terjadi pada Sabtu (17/12) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, akibat kelebihan muatan.
Kapal terbuat fiber yang diduga berangkat dari daerah Jawa barat atau Jakarta itu seharusnya hanya diperbolehkan memuat penumpang maksimal 100 orang, namun pada prakteknya diisi hingga 250-an orang lebih.
(ANT-130)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011