Balikpapan (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mulai mengalirkan gas dari anjungan JML1 di Lapangan South Mahakam di lepas pantai Balikpapan ke Lapangan South Processing Unit (SPS) di pesisir Samboja, 50 km utara Balikpapan pada Jumat (20/5).

“Dari JML1 ini kita mendapatkan 45 juta kaki kubik gas per hari dan kondensat 710 barel kondensat per hari,” kata General Manager (GM) PHM Krisna, di Balikpapan, Sabtu.

Jumlah gas dan kondensat tersebut didapat dari sumur JUM-102 sebanyak 20 juta kaki kubik per hari dan dari 2 sumur lainnya. Produksi dari anjungan JML1 ini juga menambah total produksi harian gas PHM dari 494 juta kaki kubik per hari pada April menjadi 530 juta kaki kubik per hari pada akhir Mei ini.

Proyek Jumelai (JML) mulai dilaksanakan pada Juni 2020 ditandai penandatangan kontrak antara PHM dengan PT Meindo Elang Indah. Proyek ini menghabiskan 4,6 juta jam kerja dan tanpa kecelakaan kerja.

Baca juga: Pertamina Hulu Energi genjot produksi migas triwulan I-2022

Proyek juga terus berjalan meski wabah COVID-19 berkecamuk, dimana PHM dan para kontraktornya melakukan sejumlah penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.

Selanjutnya, anjungan JML1 dengan kapasitas produksi hingga 45 juta kaki kubik gas per hari adalah bagian dari 3 anjungan Proyek JSN (Jumelai Sisi Nubi).

Ketiga anjungan Proyek JSN diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 juta kaki kubik gas per hari dan menopang produksi migas dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam sebesar 20 persen pada tahun 2024.

PHM merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia yang beroperasi di WK Mahakam, wilayah rawa-rawa dan sekitarnya dari delta muara Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

Baca juga: Pertamina temukan sumber gas di lepas pantai Balikpapan

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022