Tunisia menjadi tuan rumah pertemuan tiga hari kelompok oposisi Suriah yang dibentuk sebelum dan sejak dilancarkannya perlawanan pada Maret terhadap pemerintah Bashar, lapor AFP.
Burhan Ghaliun, pemimpin Dewan Nasional Suriah --yang dipandang banyak pihak sebagai koalisi utama oposisi, telah mengatakan kepada AFP pembahasan berpusat pada dipercepatnya upaya untuk menggulingkan Bashar dan "mengakhiri pembunuhan setiap hari".
Aksi perlawanan terhadap pemerintah Bashar, menurut PBB, telah menewaskan lebih dari 5.000 orang.
Pembicaraan oposisi diselenggarakan di satu hotel di pinggiran ibu kota Tunisia, Tunis, dan satu sumber Suriah mengatakan direncanakan diselengarakan sampai Sabtu malam.
"Kami perlu menyatukan oposisi dan membuatnya lebih kuat. Kami harus keluar dari kongres ini dengan organisasi tingkat yang lebih tinggi, sasaran lebih jelas dan momentum lebih besar," kata Ghaliun , Kamis (15/12), kepada AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad pagi.
Presiden Tunisia Moncef Marzouki, yang menghadiri pembicaraan hari pertama pada Jumat, mengatakan dalam satu wawancara televisi bahwa ia menentang campur-tangan asing guna menghentikan pertumpahan darah di Suriah.
Dewan Nasional Suriah meliputi tokoh oposisi dari segala lapisan, termasuk komite yang melancarkan protes di Suriah, Ikhwanul Muslimin, serta partai Kurdi dan Assyria.
Namun, seorang mantan duta besar Suriah untuk Swedia pada Kamis mengumumkan pembentukan Aliansi Nasional di Istanbul, Turki, dan menyatakan kelompoknya adalah "yang paling terwakili" dalam aksi perlawanan dan SNC telah "kehilangan kontak dengan gerakan revolusioner setempat di Suriah".
Tentara pembelot Suriah telah membentuk kelompok mereka sendiri, yang mereka sebut Tentara Suriah Bebas. Kelompok itu telah mengadakan kontak dengan SNC. (C003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011