Ambon (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku minta Polda setempat mengungkap pelaku penikaman terhadap Rivaldo Petta, sopir angkut jurusan Kudamati, di ruas jalan perempatan Toko Buku Simpang Rabu (14/12) malam, yang berdampak situasi kota Ambon kembali tegang.

"Aparat kepolisian harus bekerja keras untuk mengungkap identitas dan keberadaan orang tidak dikenal (OTK) yang melakukan penikaman terhadap Rivaldo Petta hingga tewas," kata Ketua MUI Maluku Idrus Toekan di Ambon, Sabtu.

Menurutnya, aparat kepolisian harus segera mencari dan menangkap pelaku penikaman, sehingga bisa terungkap motif di balik tindakan tidak tertanggung jawab itu, dan dampaknya situasi dan kondisi kota Ambon kembali tegang.

"Jangan kasus-kasus seperti ini menimbulkan perpecahan antarumat beragama. Kita harus menjaga kedamaian, ketenteraman dan ketertiban di Kota Ambon yang selama ini dibangun dengan susah payah," katanya.

Idrus Toekan mengaku bersama Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Maluku telah bertemu dengan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Suharwiyono untuk membicarakan masalah tersebut dan telah meminta Kapolres bersama jajarannya mengungkap motif di balik kasus penikaman itu.

"Saat pertemuan itu saya telah meminta Kapolres bersama seluruh jajarannya bekerja keras mengungkap pelaku dan mengusut kasusnya hingga tuntas serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Toekan berharap agar warga di Kota Ambon dapat bersama-sama menjaga dan menciptakan kondisi kondusif di Kota Ambon dan sekitarnya menjelang perayaan Natal 25 Desember 2011 dan Tahun Baru 1 Januari 2012.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak terpengaruh isu-isu negatif yang sengaja dihembuskan oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud menciptakan konflik baru di Ambon dan sekitarnya.

"Jangan mudah percaya dengan isu-isu menyesatkan. Laporkan kepada aparat keamanan di pos-pos terdekat jika melihat tindakan mencurigakan dari orang-orang tertentu, sehingga bisa diambil tindakan tegas," ujarnya.

Ketua MUI juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kesigapan aparat TNI/Polri melakukan penyekatan sehingga tidak terjadi bentrokan antarwarga, sekaligus melakukan pendekatan persuasif untuk menenangkan masyarakat.

Sedangkan Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta John Ruhulesin secara terpisah menegaskan, menyerahkan penyelesaian kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

"Kami menyerahkan penyelesaian masalah ini kepada aparat kepolisian untuk mengungkapnya. Apalagi Kapolda Maluku, Brigjen Pol. Syarief Gunawan, juga telah berjanji di hadapan ratusan warga yang berdemo di Mapolda Maluku, bahwa pihaknya bekerja keras untuk secepatnya mengungkap keberadaan dan identitas pelaku penikaman itu," katanya.

Ruhulessin juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh berbagai isu yang dikembangkan serta tetap beraktivitas seperti biasanya.

Pantauan ANTARA situasi dan kondisi keamanan di Kota Ambon tetap kondusif dan berbagai aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanya.

Korban Rivaldo Petta tewas ditikam OTK pada Rabu malam. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr Haulussy untuk mendapatkan perawatan, tetapi karena luka yang diderita tergolong parah sehingga korban akhirnya meninggal.

Buntut meninggalnya korban, ratusan warga kemudian melakukan unjuk rasa ke Polda Maluku guna menuntut pengungkapan kasus tersebut, di mana dampaknya situasi kota Ambon kembali tegang. (JA/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011