Warriors sempat tertinggal sejauh 19 poin di pertengahan hingga pengujung kuarter kedua, tetapi bangkit sejak paruh akhir untuk berbalik mengamankan kemenangan dan meraih keunggulan seri 2-0.
Curry menjadi salah satu kepingan penting dalam kebangkitan tersebut, di mana ia berakhir mencatatkan 32 poin, delapan rebound, dan lima assist.
"Kami memiliki karakter dan semangat yang tidak lepas dari tim ini," kata Curry selepas pertandingan dikutip dari situs resmi NBA, Sabtu.
Baca juga: Kembali kalahkan Mavericks, Warriors unggul 2-0 di final Wilayah Barat
Baca juga: Spesialnya Jimmy Butler di mata Erik Spoelstra
Warriors menghadapi Luka Doncic yang tampil begitu dominan bagi Mavericks dengan raihan 42 poin, yang 24 di antaranya ia cetak sepanjang paruh pertama.
Hal itu dijawab Warriors dengan raihan poin 25-13 di kuarter ketiga demi memangkas ketertinggalan 83-85 sebelum mengambil alih kendali permainan di kuarter keempat dan mengunci kemenangan.
"Melawan seseorang sebagus itu, Anda hanya bisa berusaha membatasi celah-celah mudah," kata pelatih kepala Warriors Steve Kerr.
Ketika timnya tertinggal 58-72 di akhir kuarter kedua, Kerr mengaku hanya meminta timnya untuk menenangkan diri dalam perbincangan di ruang ganti.
Terlebih, Warriors harus berhati-hati sebab di Gim 1 dua hari lalu mereka kehilangan penguasaan bola atau melakukan turnover sebanyak 15 kali.
"Saya bilang ke mereka apabila kita bisa menciptakan ketenangan di paruh kedua, pertandingan akan beralih ke kendali kami," ujar Kerr.
"Tapi saya pikir kami begitu terpencar di paruh pertama. Mungkin terutama secara emosional. Dallas memanfaatkannya dengan keluar dan melepaskan pukulan yang tepat," pungkasnya.
Keunggulan 2-0 jelas jadi bekal positif bagi Warriors yang akan bertandang ke markas Mavericks di American Airlines Center, Texas, untuk dua gim selanjutnya pada Minggu (22/5) dan Selasa (24/5) waktu setempat.
Baca juga: Warriors vs Mavericks: mengukur tuah magis Luka Doncic
Baca juga: Heat vs Celtics: menanti lantun momentum Jayson Tatum
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022