"Saya dikasih tahu, mau enggak coba bikin soundtrack di salah satu series. Aku tahu juga seriesnya apalagi yang main kak Reza dan Prilly. Saya ngefans sama dua-duanya. Jadi ketika saya dikasih kesempatan seperti itu, tidak mau saya sia-siakan," ungkap Rizky saat dijumpai di Jakarta Selatan, Sabtu.
"Awalnya masih belum tahu bikinnya satu atau dua. Jadi saat itu saya minta sinopsis ceritanya, karena aku nggak mau isinya hanya curhatan isi hati Iky saja. Iky maunya tetap relate dengan MLMH-nya. Akhirnya saya coba bikin dua lagu," tambahnya.
Lebih lanjut, Rizky mengaku alasannya membuat dua lagu adalah karena dia takut akan penolakan. Sehingga dia pun membuat dua lagu dengan harapan salah satunya bisa diterima menjadi sountrack serial "My Lecturer My Husband 2".
"Sebenarnya saya tuh takut penolakan orangnya. Jadi saya bikin dua. Kan kalau bikin dua antara satu yang dipilih, satu ditolak. Jadi kan imbang. Akhirnya saya kirim dua, siapa tahu keterima. Ternyata kagetnya justru malah dua-duanya malah dijadikan sountrack. Jadi itu adalah sebuah kebanggaan buat Iky pribadi," katanya.
Rizky juga mengaku bahwa membuat lagu untuk sebuah film atau series lebih sulit dibandingkan dengan lagu untuk dirinya pribadi. Sebab saat membuat soundtrack, Rizky mengatakan bahwa seorang musisi harus menekan rasa ego-nya agar lagunya tetap pas untuk film mau pun series.
"Lebih gampang bikin lagu suka-suka. Karena mungkin itu tergantung sama apa yang kita rasain. Tapi kalau sebuah sountrack kita harus menahan ego sendiri. Karena sebagai musisi kadang ada rasa idealismenya sendiri," ujar Rizky.
Untuk serial ini, Rizky Febian akan membawakan soundtrack yang berjudul "Ribuan Hati" dan "Dirimu Satu". Perilisan "Dirimu Satu" akan dilakukan bersamaan dengan peluncuran episode pertama "My Lecturer My Husband Season 2" pada 27 Mei mendatang.
Baca juga: Rizky Febian bawakan "Ribuan Hati" untuk "My Lecturer My Husband"
Baca juga: "Yuni" akan tayang di Disney+ Hotstar 21 April 2022
Baca juga: "Soundtrack #1", pahit-manis kisah cinta sepasang sahabat
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022