"Krisis susu formula bayi di Amerika menggambarkan bagaimana pemerintah yang lebih besar dapat menjadikan bisnis besar semakin besar, sehingga membatasi persaingan dan pilihan," sebut surat kabar The Wall Street Journal.

Jakarta (ANTARA) - Dengan hanya empat produsen utama susu formula di Amerika Serikat (AS) saat ini, dan sekitar 40 persen stok susu formula bayi di negara itu tidak tersedia baru-baru ini, membuat krisis susu formula bayi di negara tersebut.

"Alasan pasar sangat terkonsentrasi adalah tarif yang hampir mencapai 17,5 persen terhadap barang impor, yang melindungi produsen domestik dari persaingan luar negeri," papar surat kabar The Wall Street Journal pekan lalu, mengacu pada upaya pemerintahan Donald Trump untuk melindungi produsen susu formula domestik dengan memberlakukan kuota dan tarif terhadap barang impor Kanada dalam kesepakatan dagang Perjanjian AS-Meksiko-Kanada.

"Krisis susu formula bayi di Amerika menggambarkan bagaimana pemerintah yang lebih besar dapat menjadikan bisnis besar semakin besar, sehingga membatasi persaingan dan pilihan," tulis surat kabar itu.

Disebutkan pula bahwa hal ini layak diperhatikan di saat Partai Demokrat mendorong perluasan hak dan kendali pemerintah terhadap ekonomi swasta.

Hal ini juga menunjukkan bahwa perdagangan global bermanfaat, dan ada sejumlah konsekuensi dari gerakan tak masuk akal untuk memproduksi segala sesuatu di AS, menurut laporan itu.

"Para anggota dari kedua partai di Kongres ingin menyubsidi produksi domestik, namun ini dapat menciptakan kelemahan dalam rantai pasokan," sebut laporan itu.

Ditambahkan bahwa "globalisasi mungkin dianggap sebagai kata yang 'kotor' belakangan ini, tetapi memiliki pemasok yang beragam merupakan kekuatan ekonomi."

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022