Pertumbuhan tinggi BRI pasti akan berlanjut. Valuasi pasti akan semakin terapresiasi.
Jakarta (ANTARA) - Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham-saham perbankan seiring perekonomian nasional yang diyakini terus tumbuh positif pascapandemi.
Menurut Nafan, saat ini sektor perbankan Buku IV menarik untuk dikoleksi. Dibanding berbagai bank digital, price to book value (PBV) bank raksasa masih jauh lebih kecil.
Di antara berbagai bank besar di Indonesia, Nafan menilai saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menarik untuk dikoleksi.
"Pertumbuhan tinggi BRI pasti akan berlanjut. Valuasi pasti akan semakin terapresiasi," ujar Nafan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Dirut BRI optimistis raup laba Rp45 triliun dengan jualan "pecel"
Nafan mengatakan, BBRI akan mendapatkan efek domino baik dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, maupun dari booming harga komoditas.
Berbasis UMKM, dia menilai tahun ini kinerja BRI akan jauh lebih baik sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan BBRI yang tidak hanya berhasil merestrukturisasi dan menyelamatkan UMKM Indonesia, tapi juga mampu untuk bertumbuh pesat di tengah pandemi.
"Waktu pandemi kan butuh restrukturisasi, kasihan mereka (nasabah) pinjaman menjalankan usaha dan harus didukung. Sekarang kita mengalami pemulihan ekonomi, sektor UMKM bisa semakin optimal," kata Nafan.
Baca juga: IHSG akhir pekan berpeluang menguat terbatas, ikuti sentimen global
Selain fundamental yang kuat, BBRI juga memiliki kebijakan strategis yang menjadi pemanis atau sweetener bagi investor, yaitu resminya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian menjadi anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
"Selain fundamental, BBRI ada sentimen positif dengan adanya sinergi PNM dan Pegadaian. Kebijakan strategis ini sweetener bagi investor," kata dia.
PNM dan Pegadaian diyakini akan memberikan booster pada pendapatan BBRI.
Secara keseluruhan, Nafan optimistis kredit BBRI akan bertumbuh, kualitas kredit juga akan semakin baik, non performing loan (NPL) akan menurun. Laba bersih pun diharapkan akan meningkat.
"Top line botom line, net income BRI akan progresif," ujar Nafan.
Target harga jangka panjang BBRI sendiri yaitu di level Rp9.575 per saham.
Performa BRI melesat 78,13 persen di kuartal I 2022 dan membukukan keuntungan Rp12,22 triliun. Tahun ini BBRI menargetkan keuntungan Rp45 triliun.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022