Khartoum, Sudan (ANTARA News) - Seorang sandera Italia dibebaskan di daerah Darfur, Sudan, kata Pusat Media Sudan yang memiliki hubungan dekat dengan aparat keamanan, Jumat.

"Pihak berwenang di Darfur Barat berhasil membebaskan sandera Italia hari ini," katanya dalam laporan singkat yang tidak mengidentifikasi sandera itu atau memberikan penjelasan lebih lanjut, lapor AFP.

Seorang pekerja kemanusiaan Italia, Francesco Azzara (34), diculik pada pertengahan Agustus ketika ia sedang berkendaraan menuju bandara di Nyala, ibu kota negara bagian Darfur Selatan, bersama dua rekannya, kata badan kemanusiaan Emergency pada saat itu.

Azzara bertanggung jawab atas urusan logistik di pusat perawatan anak yang didirikan di Nyala oleh Emergency pada Juli 2010.

Badan kemanusiaan itu beroperasi di Sudan sejak 2004. Organisasi tersebut kini memiliki dua pusat perawatan anak, di Nyala dan kamp pengungsi Mayo dekat Khartoum, dan sebuah klinik jantung di Soba, 20 kilometer dari ibu kota Sudan itu.

PBB mengatakan, lebih dari 300.000 orang tewas sejak konflik meletus di wilayah Darfur, Sudan barat, pada 2003, ketika pemberontak etnik minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah yang didominasi orang Arab untuk menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan.

Ketegangan meningkat di Sudan setelah Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) pada 4 Maret 2009 memerintahkan penangkapan terhadap Bashir.

Jurubicara ICC Laurence Blairon mengatakan kepada wartawan di pengadilan yang berlokasi di Den Haag, surat perintah penangkapan terhadap Bashir itu berisikan tujuh tuduhan -- lima kejahatan atas kemanusiaan dan dua kejahatan perang. Ia juga didakwa melakukan genosida atau pemusnahan golongan bangsa.

Sudan bereaksi dengan mengusir 13 organisasi bantuan dengan mengatakan, mereka telah membantu pengadilan internasional di Den Haag itu, namun tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok-kelompok bantuan itu.

Sejumlah pejabat PBB mengatakan, pengusiran badan-badan bantuan itu akan memiliki dampak yang sangat merugikan bagi rakyat Darfur.

Para ahli internasional mengatakan, pertempuran tujuh tahun di Darfur telah menewaskan 300.000 orang dan lebih dari 2,7 juta orang terusir dari tempat tinggal mereka. Khartoum mengatakan, hanya 10.000 orang tewas.

Gelombang penculikan yang menuntut uang tebusan terjadi sejak penuntutan terhadap Bashir pada Maret 2009.

Sekitar 30 warga asing duculik di daerah tersebut sejak itu, namun sebagian besar dari mereka dibebaskan dengan selamat beberapa hari kemudian.

Tiga orang awak helikopter Bulgaria sewaan PBB yang diculik di Darfur, Sudan, dibebaskan pada Juni setelah ditahan selama 145 hari. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011