Mojokerto (ANTARA) - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, selain memberikan obat-obatan, juga menyuntikkan vitamin secara rutin pada hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) agar kondisi hewan terus terkontrol dan tidak drop.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disperta Kabupaten Mojokerto drh. Agoes Hardjito, di Mojokerto, Jumat, menjelaskan dalam kasus PMK ini hewan ternak yang terjangkit akan mengalami penurunan metabolisme tubuh sehingga dibutuhkan suntikan vitamin secara rutin.
"Ketika sapi ini sakit metabolisme tubuhnya itu menurun. Sehingga kalau sapi ini sakit, perlu diberikan vitamin untuk meningkatkan metabolisme tubuhnya. Karena sapi ini nafsu makannya turun sehingga vitamin yang seharusnya didapat dari sari-sari makanan ini kurang, makanya kita bantu dengan memberikan vitamin," katanya.
Ia mengatakan, vitamin-vitamin yang harus diberikan saat hewan ternak terjangkit PMK yakni vitamin A, B Kompleks, C, D, E.
Baca juga: Pemkab Magetan bentuk tim dampingi perawatan sapi terjangkit PMK
"Vitamin ini harusnya bisa kita berikan setiap harinya. Fungsinya pun berbeda-beda vitamin ini,” tuturnya.
Vitamin A, lanjut Agoes, berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan jaringan. Vitamin ini dibutuhkan karena hewan ternak yang terjangkit PMK mengalami luka di bagian kukunya, sehingga perlu tambahan vitamin untuk mempercepat penyembuhan luka.
Sementara itu, virus PMK ini mengakibatkan hewan ternak kehilangan nafsu makan. Dengan hilangnya nafsu makan pada hewan, dikhawatirkan hewan mengalami anemia dan menyebabkan hewan mengalami gangguan pernapasan.
"Vitamin B kan fungsinya untuk membantu tambahan sel darah, agar tidak anemia dan tidak terjadi hal yang kami khawatirkan, yaitu gangguan pernapasan pada hewan," katanya.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak pihaknya juga memberikan vitamin C ke hewan ternak. Dengan diberikan tambahan vitamin C ini diharapkan hewan ternak memiliki daya tahan tubuh yang semakin kuat agar tidak mudah tertular virus.
Baca juga: Pemprov Jatim-Kementan aktifkan URC cegah PMK hewan ternak
Saat hewan ternak mulai berangsur membaik atau sudah masuk dalam proses pemulihan, Agoes mengatakan, vitamin B Kompleks juga diberikan ke hewan ternak untuk mempercepat proses penyembuhan.
“Kalau sapi sudah mau makan, kita beri suplemen vitamin B Kompleks. Jadi selama masa pemulihan ini kita beri vitamin B Kompleks untuk mempercepat proses pemulihan,” ucapnya.
Terkait pemberian obat terhadap hewan ternak yang terpapar PMK, Agoes menjelaskan, tim paramedis memberikan Antibiotika SB, Antibiotika LA, Antihistamin, Analgesik, dan Gusanex. Masing-masing obat tersebut memiliki fungsi penting dalam menyembuhkan hewan dari PMK.
“Antibiotika SB dan LA ini untuk hewan yang drop, tapi kalau kondisinya sangat drop, kami beri Antibiotika SB, karena yang LA itu dosisnya besar. Antihistamin fungsinya untuk menyembuhkan alergi. Kalau keluar liur banyak itu kan karena alergi, makanya pakai Antihistamin. Analgesik untuk antinyeri. Kalau Gusanex ini obat semprot untuk luka terbuka di kuku sapi, agar cepat kering dan tidak infeksi karena belatung,” katanya.
Baca juga: Pemkab Madiun lakukan sidak pasar hewan guna antisipasi PMK
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah menjelaskan ketersediaan pasokan vitamin dan obat-obatan yang dimiliki Dinas Pertanian sudah mulai menipis. Sehingga proses penanganan PMK diprioritaskan untuk hewan ternak yang masih belum tertangani, yakni dengan cara memberikan tambahan vitamin. Hal ini dilakukan mengingat beberapa obat stoknya sudah habis.
“Obat-obatan stoknya habis, vitamin masih ada beberapa. Bahkan kami kemarin dapat tambahan stok vitamin C dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto sebanyak 180 ribu tablet. Selain itu kami juga dapat tambahan disinfektan dari Dinas Kesehatan sebanyak 20 jerigen, yang masing-masing berisi 25 liter,” katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022