"Hasil pertemuan kedua dari EdWG G20 ini adalah lahirnya komitmen negara-negara anggota dan juga undangan untuk sepakat dilibatkannya prinsip gotong royong dalam laporan pertemuan EdWG, " ujar Iwan di Bandung, Jumat.
Para negara anggota juga sepakat bahwa gotong royong merupakan langkah utama dalam pemulihan pasca pandemi COVID-19.
Baca juga: Pemkab Bantul berupaya masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO
Kemendikbudristek juga menginisiasi pembahasan untuk membawa hasil-hasil dari EdWG G20 secara lebih luas lagi, yakni kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pertemuan Konferensi Transformasi Pendidikan (Transforming Education Summit-TES).
TES merupakan sebuah wadah untuk memobilisasi semangat, komitmen, dan kemauan politik yang lebih besar untuk memulihkan kemunduran pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) yang keempat akibat pandemi, menata kembali pendidikan, dan mempercepat kemajuan pendidikan dan perwujudan SDG 2030.
"Melalui pertemuan G20 EdWG ini, kami tentu sangat mengharapkan partisipasi aktif dalam upaya global memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, serta mempromosikan kesempatan belajar secara berkelanjutan untuk semua. Dalam hal ini, kami percaya, pertemuan G20 EdWG ini akan menjadi momen bersejarah dalam perjalanan kita menuju dunia yang lebih baik di masa yang akan datang, "terang Iwan.
Pada pertemuan kedua EdWG yang berlangsung secara hibrida pada 18 Mei hingga 19 Mei 2022, Director of Office for International Affairs Division, Minister's Secretariat/Ministry of Education, Culture, Sport, Science and Technology, Jepang, Kogirima Atsushi, mengapresiasi Indonesia atas upaya yang dilakukan dalam menyelenggarakan pertemuan itu.
"Jepang menyambut baik usulan Indonesia untuk berbagi pembahasan dari negara G20 di Transforming Education Summit," ucap Kogirima Atsushi.
Baca juga: Seniman Surabaya dorong pemerintah daftarkan kesenian Reog ke UNESCO
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022