Penyumbang utama inflasi Mei 2022 hingga minggu ketiga yaitu komoditas angkutan udara dan bawang merah masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), daging ayam ras 0,05 persen sebesar (mtm), serta telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm)

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga memperkirakan inflasi bulanan pada Mei 2022 sebesar 0,38 persen (month to month/mtm) yang dipicu tarif angkutan udara dan harga bawang merah.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi pada Mei 2022 secara tahun kalender adalah sebesar 2,54 persen (year to date/ytd) dan 3,53 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Penyumbang utama inflasi Mei 2022 hingga minggu ketiga yaitu komoditas angkutan udara dan bawang merah masing-masing sebesar 0,06 persen (mtm), daging ayam ras 0,05 persen sebesar (mtm), serta telur ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm),” ujarnya.

Di samping itu, penyumbang inflasi juga berasal dari komoditas daging sapi dan angkutan antar kota masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm). Kemudian udang basah, kacang panjang, jeruk, sawi hijau, tempe, tahu mentah, bahan bakar rumah tangga, nasi dengan lauk, dan air minum kemasan masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).

Di sisi lain, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ketiga Mei 2022 yaitu minyak goreng, cabai rawit, dan emas perhiasan masing–masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Erwin mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat. Bank sentral juga akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

“Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tukas Erwin.


Baca juga: Kemenkeu pantau stabilitas harga untuk kontrol inflasi RI
Baca juga: DBS tingkatkan proyeksi inflasi Indonesia jadi 3,6 persen di 2022
Baca juga: Kadin: Peningkatan ekonomi RI salah satu syarat hadapi inflasi global

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022