Pontianak (ANTARA News) - Kubah utama Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat sekitar pukul 18.10 WIB terbakar yang diduga kuat akibat percikan api dari aktivitas pemotongan besi dari tukang las yang sedang membongkar masjid tersebut.
"Asap sebenarnya sudah terlihat sejak pukul 17.00 WIB sore dan membesar sekitar pukul 18.00 WIB," kata Eko salah seorang pengurus Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, diduga kuat api berasal dari percikan api yang timbul karena serpihan dari tukang las yang sedang memotong kerangka besi Masjid Raya Mujahidin. Sementara akibat arus pendek kecil kemungkinan bisa terjadi karena aliran listrik di lokasi Masjid Raya Mujahidin yang dibongkar sudah lama diputus.
"Melihat ada asap tebal yan berasal dari kubah masjid lalu kami menghubungi pemadam kebakaran yang ada, baik milik Pemerintah Kota Pontianak maupun milik yayasan pemadam kebakaran milik swasta," ujar Eko.
Menurut Eko, tidak lama kemudian sekitar lima unit mobil kebakaran milik Pemkot dan swasta berdatangan dan langsung berupaya memadamkan sumber api itu.
"Berkat pertolongan cepat dari pemadam kebakaran, sekitar pukul 18.52 WIB api sudah berhasil dipadamkan dan tidak sampai merembet atau meluas," katanya.
Andika Lay salah seorang petugas pemadam kebakaran BPAS Siantan menyatakan, pihaknya tidak begitu kesulitan memadamkan api karena sebagian besar bangunan masjid itu dari beton dan besi.
"Api hanya melahap bagian plafon masjid yang bahannya mudah terbakar selebihnya dari besi sehingga tidak mudah terbakar," ujarnya.
Dari pantauan di lapangan tampak beberapa unit mobil pemadam kebakaran milik pemerintah setempat dan yayasan pemadam kebakaran berada dilokasi Majid Raya Mujahidin Pontianak Jalan Ahmad Yani Pontianak guna memadamkan sumber api di masjid itu.
Masjid Raya Mujahidin Pontianak sedang dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali dengan sebutan Masjid Agung Kalimantan Barat dengan total anggaran sekitar Rp80 miliar.
(A057)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011