Jakarta (ANTARA News) - Pengunjukrasa dari Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat (Front Pepera-PB) yang sedang melancarkan protes terhadap PT Freeport Indonesia di Plaza 89, Jakarta, Selasa siang, bentrok dengan aparat keamanan.Akibat bentrokan itu seorang pengunjukrasa bernama Meliana Gombo (21) terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka di kepalanya. "Meliana mengalami luka cukup parah pada kepalanya karena dipukul dengan pentungan oleh salah satu aparat keamanan hingga berdarah, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Humas Front Pepera-PB, Arkilaus Baho di luar pagar PT Freeport Indonesia di Plaza 89 Jakarta, Selasa siang. "Sekarang rekan kami itu sudah dibawa ke Rumah Sakit MMC," kata Arkialus. Sebelum berhasil masuk halaman Plaza 89, massa pengunjuk rasa yang berjumlah kurang lebih 200 orang itu sempat bentrok dengan sekitar 800 personil keamanan gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya, bahkan demonstrasi tersebut juga diwarnai dengan aksi saling lempar. Hingga berita ini diturunkan, para pengunjuk rasa masih bertahan di luar pagar PT Freeport Indonesia, dan situasi masih kisruh. "Situasi seperti mau perang saja, masa kami diblokade oleh tiga lapis petugas keamanan, padahal kami hanya ingin bertemu dengan pengelola PT Freeport, tetapi para aparat menghalangi kami seperti menghadapi musuh dalam perang," katanya. Kedatangan para pengunjuk rasa ke halaman Plaza 89 itu merupakan kali kedua, setelah pada Senin (27/2) para pengunjuk rasa itu kecewa karena aksi mereka yang meminta penghentian operasional PT Freeport Indonesia (FI) di halaman Plaza 89, Jakarta dibubarkan oleh aparat dari Polda Metro Jaya. "Kami akan tetap terus melakukan unjuk rasa sesuai rencana, yakni, tiga hari berturut-turut sampai tuntutan penghentian operasional PT FI benar-benar teralisasikan.," katanya. Tuntutan Front Pepera-PB sendiri, antara lain, meminta penutupan total operasi PT FI, lakukan audit dan penyidikan secara menyeluruh terhadap seluruh kejahatan HAM, korupsi dan penghancuran lingkungan hidup serta sumber-sumber kehidupan Rakyat Papua. Dalam beberapa hari terakhir, Plaza 89 yang dikenal sebagai tempat berkantornya PT FI di Jakarta, menjadi pusat perhatian karena sempat didatangi warga asal Papua yang memprotes atas tindakan kekerasan pihak keamanan terhadap warga sipil yang dituding sebagai pendulang ilegal.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006