Bayangkan saja, korban perkosaan ini adalah seorang ibu beranak dua yang seharusnya dihormati"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengaku geram terhadap pelaku pemerkosaan di dalam angkot yang mengakibatkan RS (36) menjadi korban.
"Bayangkan saja, korban perkosaan ini adalah seorang ibu beranak dua yang seharusnya dihormati karena para pelaku juga lahir dari rahim seorang perempuan," kata Linda usai mendatangi RS di Rumah Sakit Polri dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Linda menjelaskan, anak korban ada dua orang yakni berusia delapan tahun dan satu tahun. "Korban saat ini masih menyusui anaknya yang baru berusia satu tahun," katanya.
Linda mendesak aparat keamanan untuk melindungi kaum perempuan di angkutan umum.
"Sepertinya kasus perkosaan di dalam angkot mulai marak terjadi. Ini harus menjadi perhatian khusus dari pihak kepolisian dan seluruh pihak terkait lainnya agar angkutan umum tidak lagi membahayakan bagi kaum perempuan," katanya.
Dia mendesak pengusaha angkot untuk memperhatikan perilaku supir angkot yang akan direkrut. Linda juga meminta Organisasi Pengusaha Angkutan Darat(Organda) untuk memperhatikan kasus "supir tembak" karena dianggap membahayakan penumpang.
Korban diperkosa ketika hendak pergi ke Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, Jawa Barat, dari kediamannya di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Dari dekat kediamannya, ia menumpangi angkot M-26 jurusan Kampung Melayu - Bekasi.
Angkot itu biasanya melewati Pasar Kemiri Muka. Meskipun sudah ada beberapa laki-laki dalam angkot yang ditumpanginyam RS tidak menaruh curiga.
Dia kemudian menjadi korban perkosaan, sementara harta bendanya dirampas. Dia dibuang di kawasan Cikeas, Jawa Barat, lalu ditemukan warga dan diselamatkan polisi.(*)
W004/A011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011