menjadi kota global yang memiliki transportasi publik berkelanjutan, aman dan nyaman

Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menargetkan cakupan layanan transportasi umum mencapai 95 persen wilayah Ibu Kota pada akhir 2022 dari saat ini sebesar 82 persen.

"Misi kami mengubah Jakarta dari kota yang didominasi lalu lintas padat dan tercemar menjadi kota global yang memiliki transportasi publik berkelanjutan, aman dan nyaman," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Sri Haryati dalam webinar soal mobilitas di Jakarta, Jumat.

Untuk mendukung target itu, kata dia, Pemprov DKI melakukan upaya di antaranya menata kawasan stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) hingga mengintegrasikan layanan transportasi berbasis komuter dengan berbagai moda transportasi lainnya.

Tujuannya, kata dia, untuk layanan lebih baik dan perpindahan penumpang yang lebih nyaman.

Selain itu, untuk mendukung mobilitas masyarakat pihaknya berencana melakukan revitalisasi trotoar sepanjang 346 kilometer untuk memberikan kenyamanan pejalan kaki.

Selain pejalan kaki, pihaknya juga mendukung mobilitas warga dengan bersepeda dengan panjang jalur yang dimiliki saat ini mencapai 103,5 kilometer.

Sri mengungkapkan DKI Jakarta memiliki sekitar 10,5 juta penduduk dan tidak termasuk sekitar empat juta warga dari penyangga Jakarta yang melakukan mobilitas ke pusat kota.

Mobilitas tersebut, lanjut dia, menghasilkan sekitar 35 juta perjalanan setiap hari di Jakarta yang didominasi kendaraan pribadi sehingga berkontribusi terhadap kemacetan dan polusi udara.

Sri mengungkapkan upaya menambah cakupan transportasi umum itu untuk mendukung mobilitas warga Jakarta ke depan khususnya ketika tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

Pemprov DKI, kata dia, juga menargetkan penggunaan bahan bakar dari energi listrik untuk 100 unit bus TransJakarta.

Saat ini, baru 30 unit armada bus TransJakarta yang sudah mengaspal di jalanan Jakarta menggunakan bahan bakar berbasis listrik.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022