Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Inf George Elnadus Supit melepas rombongan yang dijadwalkan tiba di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, 19 Desember 2011.
Mereka memulai perjalanan dari Kabupaten Rembang kemudian akan melintasi Kabupaten Blora, Grobogan, Salatiga, dan berakhir di Ambarawa.
Selain membawa simbol dan panji-panji infanteri, satu peleton tersebut juga membawa pesan kilat dan amanat Jenderal Soedirman.
"Pasukan akan berjalan kaki sepanjang siang dan malam melintasi 10 etape untuk kembali menggelorakan semangat dan meresapi nilai-nilai patriotisme dan sikap heroik rakyat bersama TNI dalam mempertahankan kemerdekaan melalui suatu gerakan bersenjata," kata dia.
Menurut dia, peristiwa di Ambarawa atau lebih dikenal dengan Palagan Ambarawa memberikan pesan penting bahwa dengan berbekal tekad dan semangat, senjata serta perlengkapan yang sangat sederhana, TNI bersama rakyat mampu memenangkan pertempuran melawan penjajah secara gemilang.
"Peristiwa tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Juang Kartika setiap tanggal 15 Desember," kata dia.
Danrem juga mengatakan dalam rangkaian peringatan bersejarah penuh heroisme itu lah, peleton beranting dengan mengawal panji-panji dan simbol korps infanteri dilaksanakan setiap tahun.
Meski menghadapi musuh yang lebih kuat dan modern persenjataannya, dengan kegigihan para prajurit TNI dalam berperang secara frontal, ternyata lawan dapat dikalahkan.
"Hal ini perlu dicatat oleh setiap prajurit dalam membangun jati dirinya sebagai anggota TNI yang tidak mengenal menyerah," kata dia.
Apalagi, kata dia, TNI merupakan benteng terakhir utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jika TNI roboh, dipastikan NKRI juga akan runtuh. Ini yang tidak boleh terjadi, sehingga menggelorakan semangat patriotik bagi setiap prajurit adalah penting," kata dia. (ANT-168/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011