Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Ahmad Muzani meminta pemerintah memberikan perhatian khusus terkait persoalan munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak agar dapat tertangani dan diatasi secara tepat.

“Penyakit mulut dan kuku ini sudah pernah terjadi di Indonesia dan kita telah berhasil menangani persoalan wabah PMK ini. Mestinya kita sudah paham bagaimana penanganan-nya, pemeliharan-nya, termasuk soal vaksin," kata Muzani dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, para peternak sapi saat ini sedang keresahan karena ancaman PMK karena wabah tersebut muncul di saat publik ingin merayakan Idul Adha dan sapi menjadi hewan kurban yang digemari masyarakat.

Kejadian tersebut menurut Sekjen DPP Partai Gerindra itu akan berakibat pada harga jual dan kekhawatiran akan mengkonsumsi daging sapi tersebut.

Baca juga: Masyarakat diminta tak panik terkait wabah PMK pada ternak

Baca juga: Kementan distribusikan obat-obatan dan APD untuk kendalikan PMK


"Kemunculan penyakit ini juga perlu ditelusuri agar kita bisa tahu apakah disebabkan keteledoran dan ketidakwaspadaan karena tidak selektif mendatangkan hewan ternak sapi dari luar negeri, sehingga hewan itu menjangkit ternak kita di dalam negeri. Atau ada kemungkinan faktor-faktor lainnya," ujarnya.

Muzani mengatakan, pemerintah harus segera mencari solusi dari persoalan tersebut karena Idul Adha adalah sumber pendapatan utama dari peternak sapi.

Menurut dia, jangan sampai wabah PMK mengakibatkan pendapatan peternak berkurang dan rugi, sehingga perlu diambil langkah yang tepat seperti menyalurkan vaksin kepada para petani di berbagai daerah, hingga kemungkinan adanya bantuan kepada para peternak sapi.

"Gerindra usul agar pemerintah memberikan bantuan agar mereka yang mengalami kerugian tidak terlalu terbebani. Kemudian penyaluran vaksin juga harus segera dilakukan dan masif, agar upaya pemulihan ekonomi nasional pasca COVID-19 tidak terganggu,” tuturnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022