IHSG BEI sesi pagi ditutup menguat 1,931 poin menjadi 1.323,382 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) menambah 0,535 poin atau 0,21 persen ke posisi 260,235.
Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardumuan Sihombing, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan indeks BEI setelah mengalami tekanan jual dan harga saham yang sudah murah akan mengalami "rebound".
Indeks BEI juga mengikuti penguatan bursa AS dengan indeks Dow Jones yang naik 2,46 persen pada Rabu malam, karena para pelaku pasar tengah optimis terhadap pemerintahan Presiden US Barack Obama yang bergerak cepat untuk menyelamatkan bank-bank yang dilanda kerugian dan mengeluarkan ekonomi dari guncangan resesi.
Kondisi inilah yang membuat bursa regional juga naik, seperti indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo yang naik 1,07 persen, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng menguat 5,47 persen dan indeks Straits Times di bursa Singapura terangkat 0,41 persen yang juga menarik perdagangan di BEI.
Namun transaksi saham masih berjalan lamban, karena para pelaku pasar masih "wait and see" (melihat dan tunggu) perkembangan ekonomi selanjutnya, jelas Pardomuan.
Transaksi saham masih berjalan lamban, yakni sebanyak 15.301 kali dengan hanya melibatkan 407,257 juta saham dan nilai Rp477,443 miliar.
Walaupun indeks BEI naik, namun saham yang turun masih sedikit mendominasi sebanyak 48 dibanding yang naik 32 dan 39 tak berubah harganya.
Saham-saham yang mendorong indeks naik diantaranya saham Bank BRI yang menguat Rp200 ke posisi Rp4.450, Adaro Energy naik Rp20 ke level Rp710, Bank Mandiri terangkat Rp10 menjadi Rp1.810 dan Perusahaan Gas Negara menambah Rp25 ke harga Rp2.025.
Sedangkan beberapa saham yang menahan kenaikan indeks adalah Telkom yang turun Rp100 ke level Rp6.250, Timah melemah Rp30 ke harga Rp1.090, Indosat terkikis Rp100 ke Rp5.650 dan Antam terkoreksi Rp10 menjadi Rp1.090.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009