Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sepakat untuk mempercepat dimulainya pembangunan bandar udara baru di Yogyakarta.
"Rencananya dalam waktu tiga bulan ke depan sudah ada satu studi kelayakan yang dibuat, termasuk menetapkan lokasi pembangunan bandar udara (bandara) itu," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia usai bertemu Gubernur Daerah Istimewa (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, pihaknya sat ini masih memilih lokasi pembangunan bandara yang dinilai tepat.
Lokasi itu, kata dia, tidak hanya memperhatikan tata ruang darat, tetapi juga tata ruang udara, termasuk daya dukung dan konektivitas dengan moda transportasi lainnya juga menjadi perhatian.
"Kami berharap bandara baru itu tidak hanya sebagai bandara, tetapi juga pusat kegiatan untuk wilayah Jawa bagian selatan," kata Bambang.
Ia mengatakan salah satu moda transportasi pendukung di area bandara baru yang saat ini sedang dibahas adalah moda transportasi kereta api yang bisa menghubungkan bandara baru dengan pusat kota.
"Dengan demikian, diharapkan bisa menjadi satu kesatuan jalur konektivitas di jalur darat. Konsep transportasi tersebut harus ada satu kesatuan dengan moda transportasi kereta api," katanya.
Menurut dia, ada satu gagasan lagi yang akan dikaji, yakni menjadikan bandara sebagai pusat logistik dan mempunyai kegiatan untuk merawat dan memelihara kondisi pesawat terbang.
"Saat ini kami masih melihat kelayakan lokasi yang akan dibangun bandara. Ada enam titik lokasi, dan saat ini studi seleksi lokasi sedang dilakukan," katanya.
Ia mengatakan saat ini untuk mempercepat proses pembangunan bandara, pihaknya telah mempersiapkan studi kelayakan lokasi dan jalur kereta api. Secara umum pembangunan bandara baru di Yogyakarta bertujuan untuk memajukan pusat pertumbuhan baru.
"Kami tidak hanya membuat `city airport` tetapi `airport city`, yakni kota yang lengkap dengan berbagai fasilitas termasuk bandara sebagai pusat pertumbuhan baru," kata Bambang.
Sultan mengatakan pembangunan bandara baru nanti diharapkan selain bertaraf internasional juga bisa mempunyai kekhususan, misalnya dengan adanya fasilitas sistem distribusi untuk memenuhi perkembangan yang ada.
"Dengan demikian, distribusi untuk ekspor tidak hanya menggunakan kapal laut, tetapi juga bisa lewat kargo di pesawat," katanya.
Menurut dia, lokasi bandara baru di Yogyakarta tetap di Kulon Progo, tetapi dirinya belum mengetahui lokasi mana saja yang dianggap layak untuk membangun bandara.
"Namun, kami berharap pembangunan bandara baru bisa dilaksanakan secepatnya. Tahun depan targetnya `detail plan` sudah selesai," kata Sultan.
(L.B015*H010/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011