Jakarta (ANTARA) - Carlos Sainz belum pernah naik podium teratas Formula 1 namun Grand Prix Spanyol pada akhir pekan ini bakal menjadi kesempatan bagi pebalap Spanyol itu untuk mengakhiri penantian 146 balapan tanpa kemenangan di depan pendukung tuan rumah.
Sainz dibekali mobil yang sudah terbukti mampu juara musim ini, seperti halnya yang dipakai oleh rekan satu timnya di Ferrari, Charles Leclerc, yang telah memenangi dua dari lima balapan yang telah digelar untuk memimpin klasemen pebalap.
Belum lagi, Sainz bakal mendapat dukungan penuh dari pendukung Spanyol yang memadati tribun setelah balapan paling bergengsi itu terganjal pandemi selama dua tahun terakhir.
Pebalap berusia 27 tahun tersebut selalu mencetak poin di Sirkuit Barcelona-Catalunya yang terkenal sulit untuk melakukan overtaking. Terakhir kali Ferrari menang di sana ketika Fernando Alonso menaklukkan Catalunya pada 2013.
"Tujuannya, seperti di setiap akhir pekan balapan, adalah mengeluarkan yang maksimal dari mobil kami dan mencoba memenangi Grand Prix," kata Sainz seperti dilaporkan Reuters, Kamis.
"Saya tahu kami akan mendapatkan dukungan yang sangat banyak dari setiap tribun di trek dan saya dapat menjamin kepada para penggemar bahwa upaya maksimal dari saya dan dari seluruh anggota tim, untuk menyajikan sesuatu yang layak didukung," kata pebalap yang telah tiga kali naik podium musim ini, termasuk pada balapan pembuka di Bahrain.
Sainz berharap podium yang dia menangi di Miami menjadi titik balik kemujurannya menjelang balapan di Spanyol, kampung halamannya tersebut.
Baca juga: Tiada ganti untuk Grand Prix Rusia, kalender F1 berkurang jadi 22 seri
Tiba di Miami, Sainz berupaya melupakan mimpi buruk setelah gagal finis dalam dua balapan sebelumnya secara beruntun. Pertama, ketika kehilangan kendali mobil Ferrarinya hingga terjebak di gravel pada lap kedua GP Australia, dan dua pekan berselang ketika ditabrak Daniel Ricciardo di Imola pada lap pertama.
Sainz finis ketiga dalam debut GP Miami, di belakang juara balapan Max Verstappen dari Red Bull dan rekan satu tim di Ferrari, Charles Leclerc.
Menyelesaikan balapan secara penuh akan menjadi bekal yang sangat penting bagi Sainz menuju Sirkuit Catalunya nanti.
"Saya rasa saya perlu balapan seperti ini untuk menyetel ulang dan membangun menuju balapan-balapan berikutnya. Selanjutnya adalah GP di kampung halaman saya dan kami akan memastikan kami tiba di sana dengan kondisi terbaik," kata Sainz.
Leclerc unggul 51 poin dari Sainz, namun berjarak 19 dari pebalap Red Bull Max Verstappen yang menghuni peringkat dua.
Situasi itu membuka pertanyaan apakah team order bakal diterapkan Ferrari meskipun musim balapan masih terlalu muda.
Vertappen merebut tiga kemenangan musim ini dan ia bakal bertarung ketat lagi dengan Leclerc di Spanyol.
Baca juga: Tiada upgrade untuk Haas di Catalunya, kata Steiner
GP Spanyol benar-benar akan menandai tur Eropa, kendati terdapat balapan di Imola, Italia, bulan lalu di mana tim-tim diperkirakan membawa upgrade pengembangan mobil yang signifikan.
Bos tim Ferrari Mattia Binotto telah mengutarakan peluang membawa upgrade "penting" untuk memangkas jarak performa mobil tim rival Red Bull.
Sementara itu, Verstappen sedang mengincar tiga kemenangan beruntun setelah Imola dan Miami, untuk kali kedua dalam kariernya dan di sirkuit di mana dia menjadi pebalap termuda yang menjuarai balap F1 pada 2016 saat berusia 18 tahun.
"Semoga kami dapat menjaga momentum dari beberapa balapan terakhir dengan start yang baru mulai Jumat ke hari-hari berikutnya," kata Verstappen.
Tim juara bertahan Mercedes juga berharap mendapat kemajuan setelah start musim yang berat.
"Upaya kerja keras yang sangat besar dilakukan di pabrikan untuk mengambil data dari Miami dan mengubahnya menjadi perbaikan untuk Barcelona," kata bos Mercedes Toto Wolff.
"Setelah menjalani tes musim dingin, meskipun dengan mobil yang telah banyak berevolusi sejak itu, itu akan menjadi tempat yang baik untuk mengorelasikan informasi yang kami miliki di mobil yang ada sekarang dan kami berharap kami akan membuat langkah ke depan."
Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton telah menang enam kali di Barcelona, termasuk pada lima balapan terakhir di sana, akan tetapi peluang sang pebalap Inggris melakukan selebrasi lagi di sana terlihat tipis mengingat performa Mercedes yang belum mencapai puncaknya musim ini.
Baca juga: Baku incar slot sprint race di F1 musim depan
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022