Kecelakaan tersebut terjadi ketika satu perahu angkutan setempat, yang diduga telah kelebihan penumpang dan membawa sebanyak 40 orang, terbalik di tengah sungai. Semua penumpangnya terlempar, kebanyakan dari mereka diduga telah tewas pada Rabu sore, ketika upaya penyelamatan masih masih berlangsung.
Saat konfirmasi kecelakaan itu, Koordinator Lembaga Penanganan Keadaan Darurat Zona Selatan-Selatan (NEMA), Umesi Emenike, mengatakan perahu tersebut terbalik sekitar pukul 23:30 waktu setempat. Ditambahkannya, jumlah orang di perahu itu sebelumnya disebutkan antara 30 dan 40.
Ia menyatakan berbagai upaya masih dilancarkan bersama lembaga bantuan lain guna menyelamatkan penumpang yang mungkin selamat dan menemukan mayat lain. Sebanyak 10 korban telah diselamatkan dalam keadaan hidup.
Ia menyesalkan kecelakaan tersebut merenggut begitu banyak korban jiwa karena peristiwa itu terjadi pada malam hari, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ditambahkannya, tak-adanya Lembaga Penanganan Keadaan Darurat Negara Bagian telah menghalangi reaksi efektif bagi situasi tersebut.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11:30 semalam. Pada malam hari, empat orang diselamatkan. Sampai malam ini, secara resmi, jumlah orang yang diselamatkan naik jadi 10. Ada spekulasi perahu tersebut membawa hampir 30 sampai 40 orang. Jadi, kalau kami telah dapat menyelamatkan 10 orang, kami kira kami masih harus menolong antara 25 dan 30 orang," katanya.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011