Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 100 juta dari sekitar 220 juta jiwa penduduk Indonesia tidak memiliki akses untuk mendapatkan air minum sehat, padahal air yang terkontaminasi merupakan penyebab utama diare. Untuk mengatasi masalah ini, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, B. Lynn Pascoe, dan Menteri Kesehatan Dr. Siti Fadilah Supari, di Jakarta, Selasa, meluncurkan sebuah produk yang disebut "Air RahMat" yang pengembangannya didanai oleh Badan Pemerintah AS untuk Pembangunan Internasional (USAID). Menurut keterangan pers Kedubes AS, jika digunakan secara tepat, Air RahMat itu dapat mengurangi resiko diare hingga lebih dari 50 persen. Diare merupakan "pembunuh terbesar kedua" yang menyebabkan kematian pada anak Balita di Indonesia dan kematian 100 ribu anak negeri ini setiap tahunnya. Air RahMat yang merupakan kepanjangan dari "muRah, Mudah, dan sehAT" itu merupakan cairan yang mengandung larutan "sodium hypochlorite" sebesar 1,25 persen. Produk air yang akan dijual seharga Rp4.000 ini adalah dijual dalam botol berukuran 100 mililiter dan cukup untuk mengolah 600 liter air dan menyediakan air minum sehat yang diperlukan oleh satu keluarga dengan lima orang anggota setiap bulannya. (*)
Copyright © ANTARA 2006