Jakarta (ANTARA News) - Komisi III DPR akan melakukan kunjungan lapangan terkait kasus dugaan pembantaian 30 warga Mesuji di dua wilayah provinsi yang berbeda, yakni Sumatra Selatan dan Lampung, guna mencari informasi tentang kebenaran kejadian itu sesungguhnya.
"Besok (Jumat-red) atau lusa (Sabtu), Komisi III dari masing-masing fraksi yang diwakili oleh satu orang akan mengunjungi Kapolda setempat dan memanggil Kapolres-Kapolres setempat untuk menjelaskan mengenai peristiwa pembantaian warga Mesuji," kata Anggota Komisi III DPR RI bidang hukum dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, peristiwa itu bukan lagi dugaan pelanggaran HAM berat, namun pelanggaran HAM berat memang sudah terjadi. Saat ini, kita tinggal mencari pelakunya saja," katanya.
Ia menyebutkan, aparat kepolisian telah membantah bahwa polisi terlibat dalam kasus itu, namun dalam tayangan video yang diputar di Komisi III DPR memperlihatkan ada aparat yang menggunakan seragam dan bersenjata.
"Ini harus diusut oleh TNI dan Polri karena persoalan ini melibatkan dua institusi tersebut," tegas Bambang seraya berharap dalam waktu dekat ada titik terang siapa pelakunya dan dapat diketahui orang yang "membekingi" perusahaan itu di Jakarta.
Kepolisian Negara RI saat ini masih menelusuri terkait konflik warga Mesuji, Provinsi Lampung yang terjadi pada awal 2011 lalu.
"Kita akan mencari tahu, apakah terkait konflik warga dengan pihak perkebunan. Masih menunggu penelusuran tim di Lampung maupun di Sumatra Selatan (Sumsel)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Saat ini, penelusuran sedang berjalan mencari data-data terkait konflik beberapa waktu lalu. Terutama konflik masyarakat dan pengelola perkebunan, ujarnya.
"Nanti akan ada klarifikasi mengenai di Mesuji ada dua apa Sumsel dan Lampung, yang disampaikan masyarakat akan ditelusuri lebih lanjut daerah mana dan sejauh mana penanganan polisi," kata Boy.
Boy mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah investigatif, apakah polisi yang melerai, atau melakukan tindakan setelah kejadian
"Polisi pasti sudah menangani disana, ini kan wilayah antara Lampung dan Sumsel. Sedangkan yang disampaikan adalah pihak-pihak yang merasa dirugikan," katanya.
Sejumlah warga asal Lampung melaporkan kasus pembunuhan keji yang terjadi di daerah Mesuji, Lampung, ke Komisi III DPR RI, mereka merupakan keluarga korban.
Bob Hasan, pengacara yang mendampingi para warga itu, menjelaskan, pembunuhan bermula dari perluasan lahan oleh perusahaan PT SI sejak 2003. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 itu, kata dia, menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.
Namun pihak perusahaan lalu meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mengusir penduduk. Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga membentuk kelompok keamanan sendiri.
Selanjutnya, dibentuk Pam Swakarsa untuk membenturkan rakyat dengan rakyat, tetapi di belakangnya aparat kepolisian. Intimidasi dari oknum kepolisian dan pihak perusahaan masih terjadi di sana.
Setidaknya ada 30 korban tewas dan ratusan warga terluka sejak 2009 sampai 2011.
(S037/Z003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011