Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN mengatakan, sebagai pelayan rakyat, sudah seyogyanya ia hadir di tengah-tengah masyarakat. Dirinya ingin memastikan program-program BUMN berjalan dengan maksimal demi memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak boleh berhenti mendukung ekonomi rakyat..
"Makanya, kemarin saya disorot ngapain datang ke pondok pesantren, mungkin hari ini disorot juga, ngapain datang ke HKBP, jawaban saya sama, karena memang BUMN harus hadir di rakyat karena kita punya yang namanya ekonomi kerakyatan," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Erick menyampaikan kerja sama BUMN dengan HKBP tak hanya berorientasi pada segi ekonomi, melainkan juga pengembangan karakter bangsa. Bagi Menteri BUMN, upaya menciptakan kesejahteraan akan mustahil terwujud tanpa adanya kerukunan dan kerja sama antarelemen bangsa. Kekuasaan tanpa Akhlak akan melahirkan sebuah kedzoliman, kekayaan tanpa Akhlak akan menjadi sebuah kerakusan, dan kepintaran tanpa Akhlak akan menciptakan tipu daya.
Baca juga: Erick: Kandidat terpilih Rekrutmen Bersama BUMN harus melayani rakyat
"Oleh karena itu, ketika BUMN bekerja sama dengan HKBP, ini tidak hanya bicara tentang ekonomi, tapi juga karakter seutuhnya sebagai komponen bangsa," ujar Erick.
Indonesia sudah terlalu lama terjebak dalam ekosistem negara lain, entah itu Cina atau Amerika Serikat (AS). Sumber daya alam (SDA) dan market pun hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bangsa lain. Lewat BUMN, Erick ingin mengubah paradigma tersebut dengan penguatan ekosistem di segala lini dan melibatkan banyak elemen.
Menurut Erick, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam mengawasi program BUMN agar ada check and balance. Mantan Presiden Inter Milan itu juga menegaskan komitmen BUMN dalam meningkatkan pembiayaan untuk UMKM hingga 30 persen.
Erick juga menargetkan jumlah agen BRIlink yang saat ini mencapai 500 ribu agen meningkat hingga 600 ribu agen. Hingga saat ini, sambung Erick, BRI sudah menyalurkan Rp190 triliun untuk program KUR dan ditargetkan meningkat hingga Rp 260 triliun.
Baca juga: Erick Thohir: Belum ada rencana pemerintah sesuaikan harga Pertalite
"Hebatnya agen Brilink, kalau udah jadi juragan, bulanannya Rp21 juta, kalah menteri yang Rp19 juta. Artinya UMKM punya kekuatan. BNI juga sekarang kita dorong fokus ekspor untuk UMKM dan korporasi. Ini ekosistem yang kita bangun sama-sama," kata Erick Thohir.
Erick menyampaikan program-program tersebut bukan dibuat karena dia sedang menjadi menteri. Erick meyakini program-program tersebut merupakan program yang berkelanjutan meski dirinya tak lagi menjadi menteri. Erick menilai tidak mungkin menteri selanjutnya memberhentikan program Mekaar yang memiliki 14,8 juta nasabah ibu-ibu maupun program Makmur dengan 200 ribu hektare yang melibatkan 1,6 juta petani.
"Kita jangan membuat program karena kita menjabat. Harus membuat program yang tetap lanjut saat tidak lagi menjabat. Artinya ini bukan program politis dan saya yakini tidak mungkin karena saya sudah tidak jadi menteri, program Mekaar dan Makmur berhenti, kalau dia pemimpinnya baik masak berhentikan program ini, ada ibu-ibu 14,9 juta, di Makmur ada 1,6 juta petani, tak mungkin dihentikan," kata Erick.
Sementara itu Ephorus HKBP Robinson Butarbutar mengatakan kehadiran Erick di Kantor Pusat HKBP merupakan sebuah hal yang sangat istimewa. Robinson mengaku terkesan dengan pemaparan Erick yang begitu komprehensif tentang potensi, peningkatan ekonomi, dan penguatan ekosistem dalam membangkitkan kekuatan perempuan dan masyarakat Indonesia melalui BUMN.
Robinson mengajak seluruh umat HKBP mendoakan langkah dan cita-cita Erick dalam melaksanakan tugas sebagai Menteri BUMN.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022