Palembang (ANTARA News) - PSSI mengizinkan Sriwijaya Football Club mengikuti Liga Prima Indonesia 2011-2012, asalkan meninggalkan Liga Super Indonesia yang disebut sebagai kompetisi ilegal.
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid mengatakan di Palembang, Rabu, permintaan bersyaratan PSSI itu dilayangkan dalam surat resmi ke manajemen SFC dengan kepala surat tertanggal 8 Desember 2011.
"Surat bertanda tangan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin telah kami terima hari ini, dan jelas dikatakan bahwa SFC harus mengikuti satu kompetisi yakni Liga Prima Indonesia (IPL)," katanya.
Dia menerangkan dalam surat bernomor 2482/AGP/130/XII/2011 itu, diharapkan SFC segera merealisasikan keinginan bergabung dengan Liga Prima Indonesia dengan terlebih dahulu mundur dari Liga Super Indonesia.
Persyaratan itu terbilang berat dilakukan SFC, mengingat telah menjalani laga sebanyak tiga kali. Malahan, "Laskar Wong Kito" telah dijadwalkan bertanding menjamu Persija Jakarta, Minggu (18/11).
Terkait hal itu, Faisal enggan berkomentar, karena manajemen SFC akan melakukan rapat terlebih dahulu untuk membahas persyaratan PSSI tersebut.
"Surat PSSI itu telah saya laporkan ke Presiden Klub H Dodi Reza Alex dan dalam waktu dekat akan diambil suatu keputusan," kata dia.
Sementara, dalam rapat komisi banding PSSI, Selasa (13/12), diputuskan SFC tidak terkena sanksi bersama tujuh klub lainnya, walaupun memilih mengikuti dua kompetisi sekaligus.
"SFC tidak terkena sanksi karena PSSI memiliki sejumlah pertimbangan, di antaranya masih memiliki itikad baik bergabung dengan Liga Prima Indonesia," ujar dia.
Semula SFC hanya ingin mengikuti Liga Super Indonesia, namun belakangan memutuskan mengikuti keduanya.
Keputusan SFC itu cukup membingungkan, namun disatu sisi sangat positif, karena dapat mengamankan satu hak suara jika nantinya Kongres Luar Biasa digelar.
Pemegang hak suara hanyalah Pengurus Provinsi PSSI, dan klub liga profesional yakni tim-tim yang bergabung di Liga Prima Indonesia. (ANT-039/M033)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011