Palembang (ANTARA News) - Yayasan Puspa Indonesia (Pusat Studi Pemberdayaan Perempuan dan Anak Indonesia) bekerjasama dengan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID), menggelar diskusi publik Merawat Kebhinekaan di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu.
Diskusi publik kali ini menggelar tema "Demokrasi dan Kebijakan, Peran Partai dalam Merawat Kebhinekaan Indonesia."
Acara yang digelar di Hotel Sandjaja Palembang itu, menghadirkan dua narasumber, yakni H Eddy Yusuf, Wakil Gubernur Sumsel, dan Joko Siswanto, dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Sriwijaya (Unsri).
Eddy Yusuf mengatakan, merawat kebhinekaan agar tetap utuh merupakan tugas masyarakat Indonesia secara umum, bukan hanya tugas pemerintah dan partai politik.
Menurut dia, untuk menjaga kebhinekaan dalam berdemokrasi harus menonjolkan persamaan, bukan perbedaan.
Setelah itu, ujar dia lagi, hal tersebut harus dilakukan secara konsisten agar kebhinekaan tetap terawat.
Diskusi ini dilatarbelakangi belum maksimal penerapan demokrasi di negara ini, khususnya yang ada di Sumsel.
Tarech Rasyid, kepala sekolah demokrasi Banyuasin mengatakan, demokrasi di daerah ini belum sepenuhnya ada pada masyarakat.
Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya pembelajaran kepada masyarakat sehingga dapat memahami demokrasi sepenuhnya.
"Pemerintah dan partai politik perlu mendidik masyarakat mengenai demokrasi, sehingga masyarakat mampu menentukan arah demokrasi itu sendiri," kata dia. (ANT-311/K005)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011