Berlin (ANTARA News) - Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu mengatakan, bisa memakan waktu bertahun-tahun bagi Eropa untuk mengatasi krisis utang karena meningkatnya skeptisisme tentang hasil KTT Uni Eropa pekan lalu menekan pasar keuangan.
Dalam pidatonya di Bundestag Jerman atau majelis rendah parlemen, Merkel membela langkah untuk kebijakan anggaran ketat di Uni Eropa, mengatakan Eropa dan zona euro akan muncul lebih kuat dari krisis.
"Mengerjakan serta menyelesaikan krisis utang negara adalah ... proses. Proses ini tidak akan dalam beberapa minggu terakhir, itu tidak akan bebera bulan terakhir, itu akan berlangsung bertahun-tahun," katanya.
Mungkin ada "kemunduran tetapi jika kita tidak membiarkan diri berkecil hati ... Eropa tidak hanya akan mengatasi krisis, tetapi akan muncul dari itu semakin kuat," ia menambahkan.
Para pemimpin Uni Eropa dari 26 dari 27 negara anggota sepakat pada KTT Brussel minggu lalu untuk mendukung langkah Prancis-Jerman untuk kebijakan anggaran lebih ketat dalam upaya untuk menyelamatkan zona euro.
Setelah Inggris, yang tidak menggunakan euro, menolak perubahan perjanjian Uni Eropa lebih luas, 26 negara Uni Eropa lainnya mengisyaratkan kesediaan mereka untuk bergabung dengan "new fiscal compact" yang menerapkan aturan-aturan anggaran ketat.
Merkel mengatakan bahwa dengan fiskal yang ketat: "Visi dari penyatuan politik riil mulai mengambil kontur."
Namun demikian, pasar tetap skeptis apakah langkah yang diputuskan di Brussel akan cukup untuk mencegah perpecahan kawasan euro.
Saham Eropa jatuh dan euro jatuh di bawah 1,30 dolar untuk pertama kalinya dalam waktu hampir satu tahun.
Lembaga pemeringkat Moody`s mengatakan, pembicaraan krisis gagal menghasilkan "langkah-langkah kebijakan yang menentukan" dan mengancam untuk meninjau peringkat kredit dari semua negara Uni Eropa dalam tiga bulan ke depan.
Standard & Poor`s diperkirakan akan memutuskan minggu ini apakah atau tidak untuk menurunkan peringkat 15 dari 17 anggota zona euro.
Menambah sentimen negatif adalah komentar Merkel sendiri, di mana dia mengesampingkan peningkatan dalam Mekanisme Stabilitas Eropa (EMS), dana talangan permanen zona euro di masa mendatang.
Batas pinjaman dari EMS, yang para pemimpin Uni Eropa sepakati pada KTT minggu lalu akan berdiri dan berjalan setahun lebih awal dari yang direncanakan, akan tetap pada 500 miliar euro (650 miliar dolar AS), Merkel mengatakan Selasa.
Sikapnya menggarisbawahi keretakan di antara beberapa pemimpin Eropa atas peningkatan daya tembak dana dan cara terbaik untuk mengatasi kesulitan fiskal zona euro.
Dengan para ahli mengatakan jumlah itu tidak akan cukup untuk menyelamatkan sebuah negara seperti seperti Italia, analis di Moneycorp melihat komentar itu sebagai "yang terbaru dalam serangkaian pukulan psikologis terhadap kepercayaan di daratan euro dan negara peminjamnya.
"Kanselir Jerman menjatuhkan batu bata lain di kaki euro," analis mengatakan dalam sebuah catatan harian investor.
Di Australia, wakil kepala bank sentral Ric Battellino memperingatkan bahwa pasar tampak menghargakan kemungkinan pecahnya zona euro.
"Pembentukan kawasan euro membawa konvergensi suku bunga terhadap tingkat rendah sebelumnya yang hanya dinikmati oleh Jerman, tetapi relativitas pra-euro sekarang kembali menegaskan diri mereka sendiri," kara wakil gubernur Reserve Bank of Australia.
Dalam dua lelang obligasi terpisah pada Rabu, Jerman melihat imbal hasil atau tingkat pengembalian pada surat utang negara berjangka dua tahun turun di tengah permintaan yang kuat untuk penerbitan tersebut, sementara imbal hasil obligasi lima tahun Italia naik ke rekor era euro.
Peningkatan kesenjangan suku bunga seperti itu "menunjukkan bahwa pasar menghargakan kemungkinan pembubaran kawasan euro atau risiko signifikan dari default (gagal bayar) oleh beberapa pemerintah, atau keduanya," kata Battellino.
Juga membebani sentimen investor adalah pengumuman oleh Federal Reserve AS yang menyatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan suku bunga stabil pada rekor terendah untuk beberapa waktu mendatang, memperingatan headwinds berat bagi perekonomian global.
Pada upacara di Berlin untuk menandai ulang tahun ke 10 dari pengenalan uang kertas dan koin euro, Presiden Bundesbank Jens Weidmann menyesalkan bahwa mata uang tunggal, simbol integrasi Eropa, telah menjadi simbol dari krisis.
Kepala bank sentral berpendapat bahwa tidak peduli seberapa besar dana bailout itu, itu tidak akan menggantikan kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk mendapatkan keuangan layak.
"Dana talangan hanya dapat mengulur waktu, waktu yang harus digunakan untuk sampai ke akar riil dari masalah," kata Weidmann.
"Keyakinan yang langgeng tidak bisa dibeli dengan uang saja. Dan kita harus menyingkirkannya untuk semua gagasan bahwa uang dapat dimunculkan hanya dengan mencetaknya," kata Weidmann, menolak desakan pada ECB untuk secara dramatis meningkatkan skala pembelian obligasi negara yang terperosok ke dalam utang. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011