Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat menegaskan bahwa pihaknya mempunyai hubungan baik dengan berbagai organisasi Islam di Indonesia termasuk Nahdlatul Ulama sehingga peningkatan hubungan itu menjadi prioritas utama para duta besarnya di Jakarta di masa mendatang.
"Kami ingin memiliki hubungan baik dengan NU, Muhammadiyah, dan berbagai ormas Islam lainnya," kata Dubes Saudi Abdurrahman Al-Khayyat kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Dubes Saudi memberi contoh Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Agil Siraj menempuh pendidikan sarjana mulai S1,S2 hingga S3 sehingga pimpinan NU itu merupakan salah satu tokoh Islam di Indonesia yang dihormati dan dihargai di negaranya.
Abdurrahman Al-Khayyat memberi contoh bahwa negaranya telah menyiapkan 200 beasiswa bagi para pemuda dan pemudi Indonesia untuk kuliah di negaranya dalam waktu dekat ini.
"Mereka tidak hanya bisa belajar tentang Islam tapi juga berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di sana," katanya.
Abdurrahman Al-Khayyat yang pada bulan Desember 2011 akan meninggalkan Indonesia setelah hampir lima tahun bertugas di Jakarta menegaskan peningkatan hubungan bilateral ini merupakan prioritas utama bagi para pejabat Kedubes Saudi di Jakarta.
"Saya bangga menjadi Duta Besar Arab Saudi selama lima tahun di Indonesia," katanya sambil menyebutkan dengan rasa bangga bahwa putra bungsunya lahir di Jakarta.
Karena itulah, tugas para diplomat Saudi di Jakarta mempunyai tugas yang sangat berat untuk menjaga bahkan meningkatkan hubungan baik dengan Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf dalam pertemuan dengan Dubes Saudi itu mengatakan bahwa ANTARA memang ingin terus memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah dan rakyat Arab Saudi.
"Kami melihat hubungan bilateral kedua negara telah berlangsung dengan baik," kata Ahmad Mukhlis Yusuf.
Mengomentari pernyataan Dirut ANTARA, Dubes Abdurrahman Al-Khayyat mengatakan bahwa pihaknya ingin mengundang para wartawan ANTARA untuk meliput berbagai acara penting di negaranya. Ia kemudian memberi contoh, ANTARA bisa diundang untuk meliput ibadah haji di sana.
Pada tahun 2011, sekitar 220.000 muslim dan muslimah Indonesia menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.
Ketika mengomentari kepulangannya ke Saudi, ia menyatakan bahwa sekali pun akan meninggalkan Indonesia, dirinya tetap merasa dekat dengan rakyat dan pemerintah Indonesia.
(A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011