Jakarta (ANTARA News) - Komisi VI dan VII DPR akan menggelar rapat kerja gabungan dengan Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro dan Menneg BUMN, Sugiharto yang secara khusus membahas persoalan Blok Cepu.
Demikian jalan tengah yang muncul dalam rapat gabungan antara Komisi VI dan VII DPR dengan Purnomo, Sugiharto, dan Menperin Fahmi Idris di Jakarta, Senin malam.
Jalan tengah diambil menyusul memanasnya rapat yang agenda
sesungguhnya membahas pasokan gas industri, namun di akhir acara sejumlah anggota DPR menginginkan rapat memasukkan kesimpulan mengenai operator Blok Cepu.
Sejumlah anggota DPR, seperti Didik Rachbini, Idealisman Dachi, Aria Bima, Ramson Siagian, dan Tjatur Sapto Edy meminta dalam kesimpulannya rapat mendukung PT Pertamina sebagai operator Blok Cepu.
Permintaan tersebut membuat sejumlah anggota DPR lainnya, seperti Ali Mubarok menilai persoalan operator merupakan kewenangan Komisi VII DPR, sehingga rapat tidak perlu memasukkan kesimpulan itu.
Setelah terjadi saling interupsi, bahkan sejumlah anggota DPR sempat berteriak-teriak, sambil menunjuk-nunjuk Ketua Sidang Agusman Effendi, rapat akhirnya menyetujui digelarnya rapat gabungan kembali yang khusus membahas operator Blok Cepu.
Sejumlah anggota dewan juga sempat melontarkan keinginan agar rapat melakukan voting guna menentukan apakah mendukung PT Pertamina atau tidak.
Namun, pro-kontra tersebut akhirnya mereda setelah berkembang wacana digelarnya rapat gabungan yang khusus membahas operator Blok Cepu.
Sebelum mengetok palu persetujuan pada menjelang tengah malam,
Agusman mengatakan rapat gabungan akan digelar setelah pimpinan Komisi VI dan VII melakukan rapat.
Rapat tidak memutuskan waktu digelarnya rapat gabungan selanjutnya, namun sejumlah anggota DPR meminta berlangsung pada Selasa sore ini, setelah rapat paripurna DPR.
Pro-kontra anggota Dewan terjadi setelah pemerintah mengancam akan mengambil permasalahan operator Blok Cepu hingga akhir Februari ini, menyusul buntunya negosiasi Pertamina dan ExxonMobil.
Menurut Wapres Jusuf Kalla, pemerintah melalui Menneg BUMN dan
Menteri ESDM akan mengambil alih persoalan, apabila tetap tidak tercapai kesepakatan menyangkut operatornya.
Purnomo usai rapat mengemukakan pemerintah belum mengagendakan waktu pengambilalihan, karena masih harus melihat perkembangan negosiasi Blok Cepu yang diketuai Deputi Menneg BUMN, Roes Ariawijaya.
"Kami masih harus meng-`up date` perkembangan terakhir yang terjadi," ujarnya.
Sedang Sugiharto mengatakan dirinya bersama Menteri ESDM akan membahas mekanisme pengambilalihan pada Rabu (1/3). (*)
Copyright © ANTARA 2006