Kali ini, Indonesia terpilih sebagai salah satu partner country (non-exclusive), yang merupakan apresiasi kepada Kemenparekraf karena selalu berpartisipasi dalam kegiatan SATTE sejak 2008

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengikuti bursa pariwisata South Asia's Travel and Tourism Exchange (SATTE) 2022 di India, sebagai upaya mendukung pembukaan kembali pariwisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara yang telah digaungkan sejak Februari 2022.

Kehadiran Indonesia juga ditujukan untuk menjaga eksistensi pariwisata tanah air di kawasan Asia Selatan dan meningkatkan kunjungan wisatawan India ke dalam negeri.

“Bali telah menyambut wisatawan mancanegara sejak awal tahun ini, didukung dengan pemberian Visa on Arrival bagi 60 negara,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Di samping kemudahan fasilitas Visa on Arrival (VoA), lanjutnya, Indonesia telah pula mencabut persyaratan tes PCR untuk wisatawan mancanegara yang terbukti tidak bergejala pada saat kedatangan. Sehingga, pengunjung yang sehat dan telah divaksin secara lengkap dapat dengan mudah masuk ke Indonesia.

Bursa pariwisata terbesar di Asia Selatan ini dilaksanakan secara offline pada 18-20 Mei 2022 di India Expo Mart, Greater Noida, New Delhi, India.

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan bahwa tujuan keikutsertaan Indonesia dalam SATTE 2022 guna memfasilitasi pelaku industri pariwisata Indonesia agar dapat mengaktifkan kembali bisnis pariwisata di India.

“Kali ini, Indonesia terpilih sebagai salah satu partner country (non-exclusive), yang merupakan apresiasi kepada Kemenparekraf karena selalu berpartisipasi dalam kegiatan SATTE sejak 2008,” kata dia.

Lebih lanjut, terdapat 20 pelaku industri pariwisata terkemuka yang berpartisipasi dalam pameran tersebut untuk menawarkan berbagai paket, termasuk Bali sebagai destinasi favorit wisatawan.

Dalam naungan Wonderful Indonesia, akan diusung pula lima Destinasi Super Prioritas (DSP), yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Menurut Ni Wayan, wisatawan India merupakan pasar penting bagi Indonesia dan selalu menjadi fokus pasar sejak tahun 2016.

Sebelum pandemi COVID-19, India adalah salah satu pasar yang memiliki peningkatan jumlah wisatawan tertinggi setiap tahun.

“Hal ini tidak terlepas dari besarnya potensi segmen wedding dan honeymoon yang menjadikan Bali sebagai tujuan utama lokasi pernikahan maupun bulan madu mereka,” ucapnya.


Baca juga: BPS: Kunjungan wisman melonjak 206,25 persen pada Maret 2022
Baca juga: Kemenparekraf gelar famtrip untuk media Asia Timur, promosi wisata RI
Baca juga: BPOLBF: Labuan Bajo siap sambut wisatawan mancanegara

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022