"Kami akan segera bertemu untuk membahas banyak hal, mulai dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada klub, juga kepada kami, hingga mau apa dan bagaimana ke depannya PSSI," kata Syahril.
Berkenaan dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada klub-klub peserta ISL dan kepada dirinya selaku Direktur Utama PT LI dan Komisaris Utama PT LI H Harbiansyah Hanafiah, Syahril juga menyebut pengurus PSSI sekarang sebagai paranoid dan perlu diperiksa dokter jiwa.
"Mereka yang menjatuhkan sanksi itu yang tidak sehat. PSSI jadi paranoid. Itu perlu diperiksakan ke RS jiwa, perlu dicek ke psikiater. Kalau perlu saya sendiri yang kirim dokter jiwa ke sana," kata Syahril.
Syahril M Taher dan H Harbiansyah Hanafiah dihukum Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas di lingkungan PSSI selama tiga tahun dan masing-masing didenda Rp150 juta. Baik Syahril maupun H Harbiansyah yang juga Presiden Direktur PT Persisam Putra Samarinda dianggap melanggar Kode Disiplin Pasal 57 ayat 1 dan 4.
Menurut Wakil Ketua Komdis Catur Agus Saptono, Harbiansyah terbukti bertingkah laku buruk dengan mengaku sebagai komisaris utama PT Liga Indonesia, dan menghasut klub profesional untuk tidak mengikuti IPL (Indonesia Premier League). Syahril disebutkan berlaku buruk dengan mengaku sebagai direktur utama PT Liga Indonesia.
Syahril juga menegaskan bahwa ia terpilihnya dia sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia melalui proses yang mengacu kepada Kongres PSSI di Bali lampau. Kongres adalah forum pengambil keputusan tertinggi di PSSI. Selain itu pengukuhan dirinya sebagai direktur utama PT Liga Indonesia juga diinginkan mayoritas klub sebagai pemilik sah suara di PSSI.
(ANT)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011