Mendengar nama Batam, biasanya orang identik terpikir dengan barang-barang murah yang berasal dari luar negeri. Kota Batam yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia memang banyak menjual barang dengan harga murah dibanding kota lain di Indonesia baik itu elektronik maupun produk fashion seperti tas.
Tidaklah mengherankan bahwa Batam banyak dikunjungi wisatawan asing maupun nusantara baik yang untuk berlibur menikmati alam maupun yang melakukan wisata belanja.
"Batam menduduki posisi ketiga kunjungan wisatawan asing setelah Jakarta dan Bali. Untuk tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan asing ke Batam hampir 1,3 juta pengunjung," kata Walikota Batam, Ahmad Dahlan.
Batam bukan hanya menjadi daerah kunjungan wisata melainkan juga menjadi pintu gerbang kunjungan wisata di Pulau Sumatera, katanya.
"Daerah-daerah di Sumatera mulai berbenah dalam kepariwisataan. Harapannya, para pelancong asing yang akan berkunjung ke wilayah Sumatera melalui Batam," kata Dahlan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Batam, Yusfa Hendri mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2011 ditargetkan sebesar Rp71 miliar.
"Hingga September 2011 ,jumlah PAD dari sektor pariwisata sebesar Rp51 miliar yang terdiri atas pajak restoran, pajak hotel dan pajak hiburan," kata Yusfa.
Sektor pariwisata memberikan sumbangan sekitar 27 persen untuk PAD Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, yang jumlah seluruhnya sekitar Rp280 miliar.
"Setidaknya jumlah kunjungan wisata ke Batam dapat lebih besar lagi, karena di negara tetangga kita yakni Malaysia jumlah 23 juta pengunjung dan Singapura 17 juta pengunjung," kata Yusfa.
Dibanding negara tetangga, seharusnya Batam paling tidak dapat 10 persen dari jumlah kunjungan wisatawan dari negara tetangga, tapi nyatanya jumlah kunjungan masih di bawah angka yang diinginkan, katanya.
"Kami bekerja keras untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batam. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain sektor pariwisata perlu melakukan koordinasi dengan sektor lain terkait, baik itu terkait kebersihan maupun pembangunan infrastruktur pendukung," kata Yusfa.
Golf dan kuliner
Kota Batam menawarkan berbagai keindahan alam sekitar terutama pemandangan lautnya. Hal inilah yang dimanfaatkan beberapa pelaku bisnis diantaranya dengan membangun hotel, tempat hiburan dan sarana olahraga.
Salah satu sarana olahraga yang banyak dimanfaatkan para wisatawan mancanegara dan nusantara adalah golf.
Batam banyak menyediakan sarana padang golf dengan pemandangan alam yang indah serta bertaraf internasional. Diantaranya adalah Tering Bay Golf dan Southlink Golf.
"Kami menyediakan berbagai fasilitas padang golf dengan standar internasional, dimana berbagai even pertandingan golf banyak dilaksanakan di sini," kata General Manager Tering Bay Golf & Country Club, Enly Yunaeni.
Tersedianya 18 hole dan 167 hole di kawasan Tering Bay Golf yang memiliki luas 167 hektare ini juga menjual suasana pemandangan yang membuat nyaman para penggunanya, katanya.
Selain itu, Batam yang terkenal dengan kulinernya dengan makanan laut yang terkenal yakni gonggong. Saat ini wisatawan juga dapat membawa oleh-oleh lain yang merupakan khas Kota Batam yakni cake buah naga dan bingka.
Cake buah nangka adalah kue yang terbuat dari buah naga yang saat ini banyak tumbuh di Batam, dimana buah naga yang dihasilkan dari kota tersebut bagian luarnya warna merah, sementara pada umumnya buah naga berwarna merah muda bagian luarnya.
Pimpinan perusahaan cake buah naga yang memiliki merk "Aroma", Benny Saputra sudah mengembangkan bisnisnya sejak enam bulan lalu dan sudah ada 10 cabang di Batam.
"Keistimewaan cake buah naga yang kami produksi tidak menggunakan bahan pengawet dan bertahan hingga empat hari," kata Benny.
Ada 10 rasa cake buah naga yang diproduksi dengan merk "Aroma" diantaranya original, strawberi, bluberri, coklat, keju, aroma mocca, pandan white, vicoria (caramel, strawberi dan coklat) dan eksotis (keju, pisang, coklat).
Harga cake buah naga yang dijual pun bervariasi dari diantaranya Rp35 ribu, Rp37 ribu dan Rp40 ribu.
Penambahan frekuensi penerbangan
Guna mengembangkan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batam, beberapa perusahaan penerbangan membuka jalur terutama dari Jakarta ke Batam , pulang pergi (PP).
"Kita melakukan penambahan frekuensi penerbangan yang biasanya untuk Jakarta - Batam PP hanya empat kali, mulai tanggal 20 Februari 2012 akan ditambah menjadi lima kali penerbangan," kata Manajer Penjualan dan Pemasaran Garuda Indonesia, Siswanto.
Penambahan frekuensi penerbangan dari empat menjadi lima, dengan pertimbangan karena rata-rata isian penumpang sudah mencapai 85 persen, katanya.
"Kami melakukan penambahan frekuensi penerbangan untuk jalur Jakarta- Batam PP menjadi lima kali dengan pertimbangan bahwa rata-rata isian penumpang di atas 80 persen sudah baik untuk dilakukan penambahan," kata Siswanto.
Garuda Indonesia dalam memanjakan penumpangnya menggunakan pesawat Boeing 737-800 Next Generation pesawat ini juga dilengkapi dengan sarana hiburan fasilitas Audio Video on Demand, katanya.
"Penumpang dapat memilih film, program TV, album musik, dan interaktif video yang terletak di tiap bangku penumpang, agar dapat dinikmati selama dalam penerbangan," kata Siswanto.
Pihak Garuda juga mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya maskapai di Indonesi yang memakai pesawat jenis ini dengan fasilitas hiburan tersebut.
(S035/A011)
Oleh oleh Susy Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011