Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan nilai-nilai keindonesiaan harus diimplementasikan sebagai cara hidup dalam keseharian masyarakat, agar Indonesia mampu bangkit dari setiap krisis dan tantangan yang dihadapi.

"Bicara tentang nilai-nilai baik dari bangsa ini, kita bisa gali kembali pikiran-pikiran besar para pendiri bangsa seperti yang tercetus pada peristiwa Kebangkitan Nasional 1908 dan Sumpah Pemuda 1928," kata Lestari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakannya saat membuka focus group discussion yang diselenggarakan MPR RI, Forum Diskusi Denpasar 12 dan Nenilai, dengan tajuk "Nilai-Nilai Baik untuk Indonesia Bangkit; Sebuah Renungan Kebangkitan Nasional", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Lestari menilai bangsa Indonesia harus memahami apa yang akan dilakukan dan didalami terhadap nilai-nilai yang dimiliki. Apalagi, tambahnya, saat ini Indonesia tidak hanya berhadapan dengan tantangan infiltrasi ideologi, tetapi juga berhadapan dengan nilai yang mereduksi kekayaan pada sikap skeptis dan pesimistis.

"Sebagai sebuah entitas dengan keberagaman, Indonesia memiliki filosofi kehidupan berbangsa yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, tata aturan lain yang menjamin keutuhan kehidupan berbangsa berbasis pada rasa kesatuan, nasionalisme yang utuh sejak digaungkan tahun 1908," jelasnya.

Baca juga: MPR: generasi muda harus miliki nilai keindonesiaan

Sementara itu, pakar aliansi kebangsaan Yudi Latif menilai di tengah terjadinya perubahan yang berdampak pada keterpurukan saat ini, Indonesia memiliki banyak alasan untuk bangkit. Menurut dia, masyarakat bisa bangkit mulai dari pembangunan nilai-nilai yang dimiliki, seperti budi pekerti.

"Budi pekerti adalah perpaduan dari budi yang mengandung nilai budaya dan pekerti yang merupakan daya dan tenaga. Lewat perpaduan pengembangan kedua nilai itu kita bisa menuju kesejahteraan," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, Founder/Managing Director Barrett Academy for The Advancement of Human Values Richard Barrett mengungkapkan kesejahteraan personal akan membentuk kesejahteraan nasional.

Menurut Richard, Indonesia memiliki modal sosial yang baik untuk menuju kesejahteraan lewat nilai-nilai gotong royong yang dimiliki.

Baca juga: MPR: Perlu gerakan benahi tata kelola penanggulangan penyakit langka

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022