Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan pelabuhan khusus untuk mobil (Carport) di kawasan Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam waktu sekitar enam bulan diperkirakan dapat kembali mendorong ekspor mobil dari 3.000 unit per bulan menjadi 4-5 ribu unit per bulan. "Dengan adanya car port maka ekspor mobil tidak dalam lagi bentuk `compeletly knock down` tapi sekarang bisa `compeletly built up`," kata Direktur Jenderal Industri Alat Angkut dan Telematika Departemen Perindustrian, Budi Dharmadi, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI di Jakarta, Senin. Car port yang dibangun di lahan seluas 10 hektare milik PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari (DKB) itu diperkirakan akan menghabiskan sekitar Rp200 miliar. Rencananya, pelabuhan itu akan dibangun secara bersama antara anak perusahaan PT DKB, yakni PT Airin, dengan PT Pelindo yang memiliki hak mengelola pelabuhan. "Diharapkan dengan `car port` perdagangan antar pulau akan dapat mencapai 250 ribu unit per tahun," katanya. Menanggapi turunnya perjualan mobil hingga 41 persen tahun lalu, Budhi mengatakan kondisi itu akan pulih kembali pada triwulan kedua tahun 2006 karena dampat kenaikan harga BBM sudah teratasi. "UMR sudah ditetapkan, daya beli masyarakat juga akan meningkat, sehingga mereka dapat mengalokasikan uangnya untuk membeli mobil," katanya. Pada Januari, pembelian mobil yang rata-rata 44 ribu anjlok menjadi 30 ribu unit mobil perbulan. Pelabuhan tersebut nantinya direncanakan bisa menampung 400 ribu hingga 500 ribu mobil per tahun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006