"Jika masyarakat beryukur dan menerima semua kebajikan yang diberikan Allah akan merasakan manfaatnya dan bisa hidup bahagia," ujarnya pada acara pengenalan Iptek nuklir yang juga dihadiri Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir, Totti Tjiptosumirat di SMAN 2 Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, dari pemberian Allah itu pasti ada hikmahnya, pasti ada kebajikan di balik semuanya dan dalam bersyukur tidak boleh setengah-setengah untuk mendapatkan limpah berkah yang sesungguhnya.
Sehingga Allah akan memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat salah satu contohnya yaitu Iptek nuklir yang memberikan banyak manfaat untuk semua kalangan.
"Jika nuklir ini dilarang dan dianggap merugikan lingkungan, tidak mungkin ada fakultas fisika dan nuklir di Indonesia yang sangat banyak," ujarnya.
Ia mengatakan, Iptek nuklir ini sangat bermanfaat terhadap lingkungan, kesehatan, industri, sumber daya alam (SDA) dan masalah pemanfaatan energi.
Zulkarnain sempat mencicipi makanan hasil pengawetan dengan sistim mutasi radiasi yang di dampingi oleh Kepala Pusat Diseminasi Iptek Nuklir, Totti Tjiptosumirat.
Mengenai dampak radiasi yang ada pada makanan hasil mutasi radiasi tersebut, Zulkarnain menilai tidak ada dampak radiasi karena beberapa menit setelah mencicipi makan tersebut tidak ada masalah dan dampak yang dirasakan.
Sementara, dari pihak Batan yaitu Totti Tjiptosumirat mengatakan, dampak radiasi dari makanan tersebut pasti ada, akan tetapi kecil dan tidak ada efek sampingnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kamiludin menyambut baik kegiatan Iptek nuklir yang dilaksanakan oleh Batan, karena bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Babel.
"SMA N 2 Pangkalpinang sangat terbuka akan adanya pengenalan ilmu teknologi yang baru dan apalagi iptek nuklir ini akan memberikan banyak manfaat bagi banyak kalangan," ujarnya.
Dengan adanya `nuclear corner` ini masyarakat dan khususnya siswa dan siswi SMAN 2 Pangkalpinang akan menjadi lebih tahu tentang manfaat maupun dampak dari teknologi nuklir tersebut.
"Semestinya kita harus mempelajari iptek nuklir tesebut untuk bisa mengetahui lebih dalam tentang nuklir walaupun nantinya belum pasti akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Babel," ujarnya.
Untuk kedepannya SMA N 2 Pangkalpinang bisa memperkenalkan atau mensosialisasikan iptek nuklir tersebut kepada siswa dan siswi di sekolah dan masyarakat di Pangkalpinang.
Kemudian pihak sekolah akan berkoordinasi dengan pihak Batan yang akan membuat rencana mendesiminasikan kepada masyarakat yang ada di Pangkalpinang terutama sekolah-sekolah yang berminat dan berkunjung ke SMA N 2 Pangkalpinang untuk mendalami tentang iptek nuklir tersebut.
Kegiatan `nuclear corener` tersebut pihak Batan dalam pembuatan pameran iptek nuklir yang lengkap dengan program animasi alat peraga nuklir mengahbiskan dan sekitar Rp160 juta.
Sementara itu, Ayuni siswa kelas X yang yang sangat tertarik dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mengaku sangat senang akan adanya pengenalan Iptek nuklir yang diselenggarakan di sekolahnya.
"Walaupun saat ini dia lebih banyak mengetahui tentang nilai negatif dari teknologi nuklir tersebut, akan tetapi ingin mempelajari lebih dalam lagi tentang iptek nuklir tersebut," demikian Ayuni.
(T.KR-WRA/I013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011