Surakarta (ANTARA News) - Penampilan tarian oleh para seniman Kota Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya akan mengawali pertandingan di 10 cabang olahraga ASEAN Paragames VI/2011.
"Tari-tarian yang akan ditampilkan nantinya akan bertemakan wayang seperti Gatotkaca, Cakil, dan Srikandi yang merupakan tokoh-tokoh pewayangan di seni budaya Jawa," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Widdianto Srihanto di Solo, kemarin.
Para seniman tersebut, kata dia, akan pentas di 10 lokasi pertandingan yakni Stadion Manahan (atletik), GOR Manahan (voli duduk), Lapangan Tenis Manahan (tenis lapangan), Kolam Renang Tirtomoyo Manahan (renang), Bengawan Sport Center (bowling).
Selain itu, Diamond Solo Convention Center (tenis meja), Sritex Arena (bulu tangkis), Stadion Sriwedari (panahan), Pendapi Balai Kota Surakarta (catur), dan Gedung Wanita (angkat berat).
"Namun kami tidak menampilkan pertunjukan seni di satu lokasi yang berada di Karanganyar yang merupakan lokasi pertandingan goal ball yakni GOR Nyi Ageng Karang," kata dia.
Panitia penyelenggara ASEAN Paragames, sebelumnya telah memberlakukan ketentuan tiket gratis kepada penonton yang ingin menyaksikan pertandingan di ajang tersebut.
Pertandingan-pertandingan di 11 cabang olahraga, menurut rencana akan dimulai pada 15 hingga 22 Desember 2011.
Ia mengatakan, kirab budaya untuk membuka ASEAN Paragames VI akan dilakukan pada Rabu (14/12) dengan rute sepanjang Jalan Slamet Riyadi yakni dari Lapangan Kota Barat hingga Balai Kota Surakarta.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Wali Kota Surakarta Joko Widodo akan mengikuti kegiatan kirab bersama perwakilan dari 11 negara peserta ASEAN Paragames.
"Nantinya, menpora dan wali kota akan mengenakan seragam pangeran keprajuritan gaya Surakarta dan para perwakilan kontingen akan menggunakan kereta kencana," kata dia.
Sebanyak 1.300 seniman berasal dari 10 kelompok seni juga akan memeriahkan kirab budaya yang akan membawa obor api abadi ke Balai Kota Surakarta itu.
"Rencananya jalan protokol akan mulai ditutup pukul 14.00 WIB. Kami menunggu api abadi dari Mrapen Grobogan dan kemudian membawa obor itu dalam kirab budaya," kata dia.
(ANT-202/M029)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011