Yogyakarta (ANTARA) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta warga di kota tersebut untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan tidak euforia terhadap kebijakan terbaru penanganan COVID-19 yaitu diizinkan melepas masker saat berada di area terbuka.
“Jangan euforia karena sudah ada izin untuk melepas masker di area terbuka. Sekali lagi, kebijakan tersebut bukan berisi saran melepas masker tetapi hanya izin melepas masker saat berada di area terbuka,” kata Haryadi di Yogyakarta, Rabu.
Oleh karena itu, ia pun menyarankan masyarakat agar dapat mengikuti kebijakan tersebut.
“Terlebih, izin melepas masker di area terbuka pun masih disertai dengan catatan yaitu hanya bisa diizinkan saat kondisi tertentu, misalnya tidak ada kerumunan. Artinya, kebijakan tersebut sebenarnya tidak banyak berubah,” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Masyarakat boleh lepas masker di area terbuka
Selain itu, lanjut Haryadi, aturan PPKM pun masih diberlakukan. Saat ini Kota Yogyakarta dan seluruh kabupaten di DIY berada di level 2.
Untuk kegiatan tetap dapat dilakukan secara selektif dengan menerapkan protokol kesehatan dengan mempertimbangkan potensi penularan.
“Jadi, jangan lengah karena COVID-19 masih ada. Potensi penularan masih ada,” katanya.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kasus di Kota Yogyakarta dalam dua pekan usai Lebaran tetap terkendali.
“Tidak ada tambahan kasus dalam jumlah yang besar. Saat ini pun kasus aktif hanya tersisa sedikit,” katanya.
Baca juga: Yogyakarta siap longgarkan aturan penggunaan masker dengan pembatasan
Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Selasa (17/5), kasus aktif COVID-19 tersisa tiga kasus.
Dengan kondisi tersebut, Heroe menyebut, hampir semua wilayah RT di Kota Yogyakarta, 2.532 RT, sudah masuk dalam zona hijau.
Menurut dia, terkendalinya kasus COVID-19 usai libur Lebaran salah satunya dipengaruhi tingkat vaksinasi yang cukup tinggi yaitu 257 persen untuk vaksinasi primer dan 82 persen untuk vaksinasi dosis lanjutan.
“Capaian vaksinasi booster di Yogyakarta mungkin tertinggi di Indonesia. Rata-rata di daerah lain baru sekitar 50 persen,” katanya.
Baca juga: Epidemiolog: Masyarakat masih perlu disiplin prokes di ruang tertutup
Dengan capaian vaksinasi yang cukup tinggi tersebut, Heroe menilai jika sudah terbentuk kekebalan komunal di tengah masyarakat.
“Mudah-mudahan memang kondisinya tetap terkendali. Kami akan tetap pantau hingga akhir pekan ini,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022