>b>Baghdad, Irak (ANTARA News) - Pemerintah Irak pada hari Senin mencabut larangan ke luar rumah siang hari yang diberlakukan dalam tiga hari belakangan ini, menyusul aksi kekerasan antar-kelompok akibat serangan bom terhadap tempat paling suci Syiah di Samarra. Lalu lintas kendaraan dan para pejalan kaki terlihat di jalan-jalan Baghdad, setelah tindakan keamanan tiga hari yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, demikian laporan kantor berita transnasional. Pihak berwenang Irak, Minggu, memberlakukan larangan kendaraan di jalan-jalan Baghdad, dan menempatkan ibukota itu benar-benar berada dalam penjagaan keamaman. Akan tapi, jam malam yang mulai berlaku pukul 20:00 waktu setempat (24:00 WIB) sampai pukul 06:00 waktu setempat (10:00 WIB) akan dilanjutkan di ibukota itu dan tiga propinsi Irak tengah yaitu Salaheddin, Bail dan Diyala, kata para pejabat. Kendati pun tindakan keamanan di ibukota Irak itu , Minggu , kelompok perlawanan membunuh paling tidak 23 orang di seluruh negara itu. Bentrokan antar kelompok di Irak itu menewaskan paling tidak 120 orang dan mengancam gagalnya perundingan mengenai pembentukan sebuah pemerintah persatuan nasional, satu langkah untuk membuka jalan penarikan pasukan AS dari negara itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006