Ini menandakan ekonomi mulai bergerak dan tumbuh sehingga para pelaku usaha membutuhkan modal kerja.
Padang (ANTARA) - Data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat menunjukkan bahwa kredit investasi perbankan di Sumbar tumbuh 5,2 persen menjadi Rp8,9 triliun pada triwulan I 2022 dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Ini menandakan ekonomi mulai bergerak dan tumbuh sehingga para pelaku usaha membutuhkan modal kerja," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sumbar Yusri di Padang, Rabu.
Menurut dia pada triwulan IV 2021 kredit investasi perbankan di Sumbar mencapai Rp8,5 triliun dan pada triwulan III 2021 tercatat Rp8,2 triliun.
Baca juga: BI: Perbankan salurkan 21,95 persen kredit ke UMKM di kuartal I 2022
Sejalan dengan itu kredit investasi pada triwulan I 2022 di Sumbar mencapai Rp24,8 triliun atau naik 2,2 persen dibandingkan triwulan IV 2021.
Kemudian kredit konsumsi pada triwulan I 2022 mencapai Rp27,6 triliun atau naik satu persen dibandingkan periode sebelumnya.
Ia memaparkan enam sektor penyaluran kredit produktif bank umum di Sumbar meliputi perdagangan besar dan eceran senilai Rp15,4 triliun, pertanian, perkebunan dan kehutanan Rp9,4 triliun dan industri pengolahan Rp3,1 triliun.
Kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum Rp937 miliar, konstruksi Rp660 miliar dan transportasi, pergudangan dan komunikasi 594 miliar.
Baca juga: Kemenkop apresiasi Pemprov Bali luncurkan penjaminan KUR
Sementara itu kinerja perbankan Sumbar pada triwulan I 2022 juga tumbuh positif tercatat aset perbankan mencapai Rp73,30 triliun, total kredit Rp61,50 triliun dan dana pihak ketiga Rp53,57 triliun.
Aset perbankan syariah di Sumatera Barat pada triwulan I 2022 mencapai Rp7,95 triliun, dana pihak ketiga Rp7,50 triliun dan pembiayaan Rp6,09 triliun. Selanjutnya aset Bank Perkreditan Rakyat di Sumbar mencapai Rp2,29 triliun, dana pihak ketiga Rp1,77 triliun dan kredit Rp1,68 triliun.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022