Jakarta (ANTARA) - Pakar transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Ellen SW Tangkudung mendorong integrasi tarif antarmoda di Jakarta yang dinaungi oleh PT JakLingko Indonesia segera diimplementasikan.
Ellen menilai integrasi tarif transportasi di ibu kota, yakni TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta tidak hanya memudahkan pengguna angkutan umum, tetapi juga mewujudkan "shifting" atau perpindahan penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Tarif antarmoda itu akan memudahkan dan meringankan pengguna angkutan umum, apalagi dengan tarif yang lebih murah. Saat ini kita sedang mengupayakan agar orang mau menggunakan transportasi umum," kata Ellen saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Saat ini, implementasi integrasi tarif antarmoda masih dibahas persetujuannya oleh Komisi B dan C DPRD DKI Jakarta bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta serta jajaran BUMD bidang transportasi.
Baca juga: Pemprov DKI harap DPRD setujui usulan tarif integrasi Rp10 ribu
Dalam pembahasan tersebut, anggota dewan menilai integrasi tarif tiga moda, yaitu TransJakarta, MRT serta LRT, berhubungan langsung dengan beban subsidi yang digelontorkan melalui APBD DKI.
Selain dinilai membebani keuangan, anggota dewan mempertanyakan peruntukan integrasi tarif, mengingat sebagian besar pengguna juga bukan warga Jakarta.
Menurut Ellen, pengguna transportasi umum di ibu kota memang sebagian besar bukanlah warga asli Jakarta. Namun, jika warga luar Jakarta membawa kendaraan pribadi, tentu saja kemacetan tidak dapat dihindarkan.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya memberikan layanan integrasi untuk pengguna, baik integrasi fisik seperti pembenahan stasiun antarmoda yang memudahkan transit, maupun integrasi sistem pembayaran.
Baca juga: Ini kata Jaklingko tentang tarif integrasi
Dengan integrasi tarif yang dilakukan melalui JakLingko, pengguna transportasi umum dapat mengukur ketepatan waktu menggunakan berbagai moda dari satu tujuan ke tujuan lainnya, dengan sekali bayar.
"Kalau tidak terjadi integrasi itu, akan terjadi kemacetan karena kendaraan pribadi semakin banyak, emisi gas buang kendaraan. Harus diberikan layanan kalau mereka mau berpindah, yaitu dengan tarif yang lebih murah dan ketepatan waktu," kata Ellen.
Sebelumnya, JakLingko telah mengusulkan tarif integrasi transportasi Jakarta maksimal sebesar Rp10 ribu berdasarkan kajian komprehensif.
Faktor yang dipertimbangkan dalam kajian tersebut, yakni manfaat yang diterima serta pertimbangan tentang masing-masing BUMD mendapat kepastian pendapatan dan subsidinya.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022