Peristiwa bentrokan ini bermula dari saling ejek dengan petasan antara kedua warga yang hanya dibatasi sebuah sungai kecil dan talud penahan banjir.

Ambon (ANTARA News) - Peristiwa saling mengejek dengan melempar petasan dan kembang api memicu bentrokan baru antara warga Air Mata Cina dengan warga lorong Kolonel Pieters Ambon, mengakibatkan lima rumah terbakar dan puluhan warga menderita luka-luka.

"Peristiwa bentrokan ini bermula dari saling ejek dengan petasan antara kedua warga yang hanya dibatasi sebuah sungai kecil dan talud penahan banjir pada Senin malam (12/12) pukul 23.00 WIT," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J. Huwae kepada Antaranews, di Ambon, Selasa.

Aksi saling ejek ini memicu emosi kedua warga dan berlanjut dengan pembakaran kembang api ukuran besar jenis bola-bola yang diarahkan ke rumah penduduk sehingga bentrokan tidak bisa terhindari dan lokasi bentrok yang terletak di dalam lorong menyulitkan aparat keamanan meredam situasi secepat mungkin.

Petugas pemadam kebakaran juga sangat kesulitan masuk ke TKP dan hanya dapat parkir di jalan raya lalu menarik selang sekitar 200 meter ke tepi kali untuk menyemprotkan air ke rumah penduduk yang terbakar.

Menurut Huwae, rumah warga Air Mata Cina yang terbakar adalah milik saudara Gafur, Ilias, La Musa, sedangkan dua rumah lainnya yang terbakar maupun mengalami kerusakan terkena lemparan batu masih didata aparat kepolisian.

Sejauh ini aparat kepolisian masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan belum ada oknum yang dijadikan tersangka dalam insiden tersebut.

"Sedikitnya sebelas orang yang mengalami luka akibat terkena lemparan benda tumpul, sementara menjalani perawatan medis di RS Al Fatah Ambon, sedangkan empat orang menjalani perawatan di RS Sumber Hidup dan satu korban luka tembak dilarikan ke RSUD dr Haulusy," katanya.

Situasi keamanan di Kota Ambon terkendali dan aktivitas warga berjalan normal seperti biasa dan aparat keamanan baik dari Brimob Polda Maluku bersama Yonif 733 Raiders melakukan pengamanan di seluruh sudut kota.

Kepala Humas RSUD dr Haulussy Ambon, dr Ita Sabrina yang dihubungi secara terpisah mengatakan, satu korban luka atas nama Refelino Mahulete (22) mengalami luka tembak di dada kanan tembus belakang kini menjalani perawatan secara intensif.

"Dari hasil pemeriksaan dokter, ternyata peluru tidak bersarang di tubuh korban dan kondisinya saat ini sudah stabil, sementara korban lainnya Romy Titalena (29) yang terkena lemparan di badan kanan sudah pulang ke rumahnya," kata Sabrina.

(D008//I006)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011