Kupang, NTT (ANTARA News) - Siapapun perlu lahan untuk hidup dan berusaha, termasuk ratusan kepala keluarga yang tergabung dalam Forum Angkatan Muda Peduli Rakyat (Forum Ampera). Mereka mendatangi Kantor DPRD Belu, NTT, Senin, meminta kejelasan status lahan yang kini ditempati.

Koordinator Forum Ampera, Mariano Parada, ketika di konfirmasi melalui telepon selularnya dari Kupang, menyatakan, "Kami warga eks Timtim di Kabupaten Belu mayoritas petani tanpa lahan garapan dan tidak memiliki rumah di atas tanah sendiri," katanya.

Mereka memang putera daerah warga Indonesia yang dulu berdiam di (bekas) Provinsi Timor Timur dan memilih untuk tetap menjadi warga Indonesia setelah jajak pendapat di wilayah itu.

Dalam aksi damai itu, mereka diterima Wakil Ketua DPRD Belu, Magdalena Tiwu, dan beberapa anggota DPRD Belu. Selain Tiwu, juga hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum Belu, Blasius Nahak, dan Kepala Bidang Perumahan Dinas PU Belu, Silvester Frans.

Menurut Tiwu, persoalan yang disampaikan mereka tidak bisa diselesaikan pemerintah Kabupaten Belu, karena itu perlu dibentuk tim koordinasi untuk menangani masalah tersebut.

"Untuk membahas aspirasi forum, DPRD Belu dan Pemerintah Kabupaten Belu akan membentuk tim untuk menindaklanjuti masalah tersebut kepada Pemerintah Pusat," katanya. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011